Pantau - Asisten Rumah Tangga (ART) berinisial I (23) menjadi korban penyiksaan oleh majikannya di apartemen mewah di Simprug, Jakarta Selatan.
Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Ratna Quratul Aini, mengungkapkan kondisi korban dalam proses pemulihan.
"Sekarang dalam proses pemulihan karena lukanya terutama di kaki cukup butuh perhatian," ujar Ratna, Jumat (16/12/2022).
Untuk menangani luka yang dialami korban, kata Ratna, dokter bedah turut dilibatkan karena terdapat kemungkinan jaringan di tubuh korban rusak imbas penyiksaan yang didapat.
"Kemarin dokter bedah juga telah turun tangan karena mungkin jaringannya sudah rusak. Jadi dokter bedah turun tangan sekarang sedang dalam proses tahap pemulihan baik psikis dan fisiknya," jelasnya.
Ia juga memastikan pihaknya berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPS). Pengobatan korban sudah ditanggung oleh negara.
"Kemarin kan datang LPSK untuk menjamin hak-hak korban terpenuhi," kata Ratna.
Baca Juga: ART di Jaksel Disiksa Majikan, Pembantu yang Lain Merekam Peristiwa Penyiksaan
Diberitakan sebelumnya, ART asal Pemalang, Jawa Tengah, menjadi korban penyiksaan sejak bulan Juli hingga awal Desember 2022. Akibat penyiksaan itu, korban mengalami sejulam luka serius ditubuhnya. Atas kasus ini telah ditetapkan semobilan orang tersangka.
Selain disiksa secara fisik, korban bahkan dipaksa oleh majikannya untuk makan kotoran anjing. Tidak berhenti di situ saja, korban tiap hari dipaksa tidur di lantai beralaskan keset dengan tangan terborgol di kandang anjing dan disiram air panas.
"Masing-masing punya peran. Ada yang pukul, merantai, kemudian menyiram air panas. Pada dasarnya semua dikendalikan oleh majikannya,” kata Ratna kepada wartawan, Senin (12/12/2022).
Adapun yang melakukan penyiksaan itu adalah majikan perempuan, majikan laki dan anak majikan, lima ART lainnya di rumah itu juga turut melakukan penyiksaan.
"Jadi, si tersangka majikannya ini punya 6 ART, termasuk si korban. ART-nya itu ikut nyiksa korban juga,” katanya.
Baca Juga: Bengis! ART Disiksa Majikan di Jaksel juga Dipaksa Makan Kotoran Anjing
Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Ratna Quratul Aini, mengungkapkan kondisi korban dalam proses pemulihan.
"Sekarang dalam proses pemulihan karena lukanya terutama di kaki cukup butuh perhatian," ujar Ratna, Jumat (16/12/2022).
Untuk menangani luka yang dialami korban, kata Ratna, dokter bedah turut dilibatkan karena terdapat kemungkinan jaringan di tubuh korban rusak imbas penyiksaan yang didapat.
"Kemarin dokter bedah juga telah turun tangan karena mungkin jaringannya sudah rusak. Jadi dokter bedah turun tangan sekarang sedang dalam proses tahap pemulihan baik psikis dan fisiknya," jelasnya.
Ia juga memastikan pihaknya berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPS). Pengobatan korban sudah ditanggung oleh negara.
"Kemarin kan datang LPSK untuk menjamin hak-hak korban terpenuhi," kata Ratna.
Baca Juga: ART di Jaksel Disiksa Majikan, Pembantu yang Lain Merekam Peristiwa Penyiksaan
Diberitakan sebelumnya, ART asal Pemalang, Jawa Tengah, menjadi korban penyiksaan sejak bulan Juli hingga awal Desember 2022. Akibat penyiksaan itu, korban mengalami sejulam luka serius ditubuhnya. Atas kasus ini telah ditetapkan semobilan orang tersangka.
Selain disiksa secara fisik, korban bahkan dipaksa oleh majikannya untuk makan kotoran anjing. Tidak berhenti di situ saja, korban tiap hari dipaksa tidur di lantai beralaskan keset dengan tangan terborgol di kandang anjing dan disiram air panas.
"Masing-masing punya peran. Ada yang pukul, merantai, kemudian menyiram air panas. Pada dasarnya semua dikendalikan oleh majikannya,” kata Ratna kepada wartawan, Senin (12/12/2022).
Adapun yang melakukan penyiksaan itu adalah majikan perempuan, majikan laki dan anak majikan, lima ART lainnya di rumah itu juga turut melakukan penyiksaan.
"Jadi, si tersangka majikannya ini punya 6 ART, termasuk si korban. ART-nya itu ikut nyiksa korban juga,” katanya.
Baca Juga: Bengis! ART Disiksa Majikan di Jaksel juga Dipaksa Makan Kotoran Anjing
- Penulis :
- Firdha Rizki Amalia
