Pantau - Seorang pria berinisial MA (37) yang merupakan guru honorer SD di Kabupaten Malang,Jawa Timur, mencabuli 5 anak.
"Dia adalah guru honorer di salah satu SDN Negeri di Kabupaten Malang," ujar kuasa hukum korban, Imam Hidayat, kepada wartawan, Selasa (20/12/2022).
Korban yang memiliki usia antara 8 hingga 13 tahun itu bercerita bahwa telah dicabuli. Peristiwa pencabulan itu terjadi sejak tahun 2019.
Kuasa hukum korban yang lain, Anisatul Istiqomah Fadhilah, mengaatakan bahwa dugaaan pencabulan itu terjadi sejak tahun 2019 hingga tahun 2022.
"Umur anak-anak ini beragam, 8 hingga 13 tahun," katanya.
Pencabulan itu pertama kali diketahui oleh salah satu guru yang melihat korban kurang fokus, dan ketika ditanya anak itu mengaku telah dicabuli.
"Hal itu kemudian ditelusuri lebih jauh dan ternyata ada 5 anak yang menjadi korban dugaan pencabulan. Mirisnya dua di antaranya masih keluarga pelaku," kata Anisa.
Adapun saat melakukan aksinya itu pelaku melakukan berbagai macam cara, salah satunya adalah mengajak korban mandi di rumah pelaku bersama anaknya yang juga masih anak-anak.
"Modusnya, anak-anak inikan sering main ke rumah pelaku, kemudian korban diajak mandi bersama dan pencabulan terjadi," ungkapnya.
Dari pengakuan korban, pelaku sudah lebih dari satu kali melakukan aksi pencabulan itu kepada setiap korbannya. Kasus yang dilaporkan ke Polsek Singosari pada Jumat (16/12) itu telah ditangani oleh pihak Polres Malang. Terduga pelaku juga telah ditangkap aparat kepolisian.
"Hasil visum korban juga menunjukkan bahwa 2 korban di antaranya telah mengalami pecah selaput darah," kata Anisa.
Baca Juga: Polresta Sidoarjo Siagakan Anjing Pelacak Jelang Natal dan Tahun Baru
"Dia adalah guru honorer di salah satu SDN Negeri di Kabupaten Malang," ujar kuasa hukum korban, Imam Hidayat, kepada wartawan, Selasa (20/12/2022).
Korban yang memiliki usia antara 8 hingga 13 tahun itu bercerita bahwa telah dicabuli. Peristiwa pencabulan itu terjadi sejak tahun 2019.
Kuasa hukum korban yang lain, Anisatul Istiqomah Fadhilah, mengaatakan bahwa dugaaan pencabulan itu terjadi sejak tahun 2019 hingga tahun 2022.
"Umur anak-anak ini beragam, 8 hingga 13 tahun," katanya.
Pencabulan itu pertama kali diketahui oleh salah satu guru yang melihat korban kurang fokus, dan ketika ditanya anak itu mengaku telah dicabuli.
"Hal itu kemudian ditelusuri lebih jauh dan ternyata ada 5 anak yang menjadi korban dugaan pencabulan. Mirisnya dua di antaranya masih keluarga pelaku," kata Anisa.
Adapun saat melakukan aksinya itu pelaku melakukan berbagai macam cara, salah satunya adalah mengajak korban mandi di rumah pelaku bersama anaknya yang juga masih anak-anak.
"Modusnya, anak-anak inikan sering main ke rumah pelaku, kemudian korban diajak mandi bersama dan pencabulan terjadi," ungkapnya.
Dari pengakuan korban, pelaku sudah lebih dari satu kali melakukan aksi pencabulan itu kepada setiap korbannya. Kasus yang dilaporkan ke Polsek Singosari pada Jumat (16/12) itu telah ditangani oleh pihak Polres Malang. Terduga pelaku juga telah ditangkap aparat kepolisian.
"Hasil visum korban juga menunjukkan bahwa 2 korban di antaranya telah mengalami pecah selaput darah," kata Anisa.
Baca Juga: Polresta Sidoarjo Siagakan Anjing Pelacak Jelang Natal dan Tahun Baru
- Penulis :
- Firdha Rizki Amalia
