
Pantau - Megawati Soekarnoputri menolak rencana pembangunan Bandara Buleleng, Bali. Bahkan, Ketua Umum PDIP itu ngamuk dan langsung menghubungi Gubernur Bali, I Wayan Koster.
Penerbangan LCC
Lantas, bagaimana profil dari bandar udara tersebut? Dikutip dari dephub.go.id, bandara itu akan dibangun di Kecamatan Kubutambahan, Bali Utara. Bandara akan diproyeksikan untuk melayani penerbangan Low Cost Carier (LCC).
Rencana tersebut dilakukan untuk saling bersinergi dengan bandara yang sudah ada yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan tujuan meningkatkan jumlah wisatawan yang akan datang ke Bali.
Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk penerbangan premium sedangkan bandara di Bali Utara ini untuk penerbangan LCC.
Dari Sisi Lokasi Tak Ada Kendala
Lokasi yang direncanakan bandara di Bali Utara itu juga disebut tidak mempunyai kendala berarti dalam hal pembebasan lahan dikarenakan lahan tersebut merupakan adalah tanah adat milik desa.
Untuk itu, sudah direncanakan, Gubernur Bali bersama Bupati Buleleng yang akan membicarakannya dengan para penduduk desa. Sedangkan pemerintah akan menginisiasi proyek pembangunan bandara ini sebagai proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Kemudahan lain adalah tidak begitu banyak penduduk yang tinggal di daerah tersebut sehingga tidak menimbulkan masalah sosial yang ada.
Dikerjakan Perusahaan China
Pembangunan bandara itu akan dikerjakan oleh China Construction First Group Corp. Ltd (CCFG) yang merupakan anak perusahaan salah satu BUMN asal Negeri Tirai Bambu, China State Construction Engineering Corp. Ltd (CSCEC). Pembangunan diperkirakan menelan biaya sebesar Rp17 triliun.
Selain itu, bandara itu juga akan dilengkapi dengan pembangunan Aerotropolis, yaitu sebuah kota dengan tata letak, infrastruktur, dan sektor ekonomi berpusat pada bandar udara sebagai kota bandara.
Penerbangan LCC
Lantas, bagaimana profil dari bandar udara tersebut? Dikutip dari dephub.go.id, bandara itu akan dibangun di Kecamatan Kubutambahan, Bali Utara. Bandara akan diproyeksikan untuk melayani penerbangan Low Cost Carier (LCC).
Rencana tersebut dilakukan untuk saling bersinergi dengan bandara yang sudah ada yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan tujuan meningkatkan jumlah wisatawan yang akan datang ke Bali.
Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk penerbangan premium sedangkan bandara di Bali Utara ini untuk penerbangan LCC.
Dari Sisi Lokasi Tak Ada Kendala
Lokasi yang direncanakan bandara di Bali Utara itu juga disebut tidak mempunyai kendala berarti dalam hal pembebasan lahan dikarenakan lahan tersebut merupakan adalah tanah adat milik desa.
Untuk itu, sudah direncanakan, Gubernur Bali bersama Bupati Buleleng yang akan membicarakannya dengan para penduduk desa. Sedangkan pemerintah akan menginisiasi proyek pembangunan bandara ini sebagai proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Kemudahan lain adalah tidak begitu banyak penduduk yang tinggal di daerah tersebut sehingga tidak menimbulkan masalah sosial yang ada.
Dikerjakan Perusahaan China
Pembangunan bandara itu akan dikerjakan oleh China Construction First Group Corp. Ltd (CCFG) yang merupakan anak perusahaan salah satu BUMN asal Negeri Tirai Bambu, China State Construction Engineering Corp. Ltd (CSCEC). Pembangunan diperkirakan menelan biaya sebesar Rp17 triliun.
Selain itu, bandara itu juga akan dilengkapi dengan pembangunan Aerotropolis, yaitu sebuah kota dengan tata letak, infrastruktur, dan sektor ekonomi berpusat pada bandar udara sebagai kota bandara.
- Penulis :
- Syahrul Ansyari