
Pantau – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil secara resmi bergabung ke Partai Golkar dan ditunjuk sebagai Waketum oleh Ketua Umum Golkar. Ridwan Kamil mengungkapkan sudah 'melirik' partai berlogo pohon beringin itu lebih dari 2 tahun.
"Sebenarnya, saya tuh sudah ngelirik-lirik Golkar itu sudah lebih dari 2 tahun, tadi saya cerita," kata Ridwan Kamil di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Rabu (18/1/2023).
Sebelum bergabung bersama Partai Golkar, Ridwan Kamil yang akrab di sapa RK itu mengaku sudah melakukan safari politik guna mencocokan dirinya dalam bernaung.
"Tapi menuju hari ini tuh, saya sudah bersafari ke semua pihak dan yang paling pas dengan pribadi saya yang hobinya membangun, progresif, itu adalah Partai Golkar," ungkapnya.
Sebelum akhirnya berlabuh, RK mengatakan dirinya telah meminta masukan dari banyak pihak, salah satunya, Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Selain JK, banyak pihak yang memberikan masukan untuk RK bergabung ke Partai Golkar.
"Semua sudah (ditemui), Pak Ginanjar udah, Pak Akbar Tanjung udah, Pak Jusuf Kalla sudah, Pak Ical, Pak MS Hidayat, semua saya datengin. Orang muda harus sopan dengan orang tua, salah satunya berkomunikasi minta masukan," ungkap Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil menyebut dirinya telah hampir satu dekade 'duduk' di bangku eksekutif. Menurutnya, saat ini adalah waktu yang tepat untuk bergabung ke partai politik.
"Menurut saya sudah saatnya (masuk partai), saya sudah hampir 10 tahun kan di eksekutif, pengalaman itu saya kira bisa jadi manfaat buat Partai Golkar," tuturnya.
Sejak Pilgub, RK mengaku sudah bukan lagi bagian dari pegawai negeri sipil (PNS). Sebab, Peraturan KPU berubah makaia mundur dari posisinya yang sebelumnya menjabat sebagai dosen di Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Waktu Pilgub, peraturan KPU-nya berubah, semua PNS harus mundur. Maka saya sudah keluar, mundur dari dosen ITB. Jadi saya sudah bukan PNS," lanjutnya.
"Sebenarnya, saya tuh sudah ngelirik-lirik Golkar itu sudah lebih dari 2 tahun, tadi saya cerita," kata Ridwan Kamil di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Rabu (18/1/2023).
Sebelum bergabung bersama Partai Golkar, Ridwan Kamil yang akrab di sapa RK itu mengaku sudah melakukan safari politik guna mencocokan dirinya dalam bernaung.
"Tapi menuju hari ini tuh, saya sudah bersafari ke semua pihak dan yang paling pas dengan pribadi saya yang hobinya membangun, progresif, itu adalah Partai Golkar," ungkapnya.
Sebelum akhirnya berlabuh, RK mengatakan dirinya telah meminta masukan dari banyak pihak, salah satunya, Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Selain JK, banyak pihak yang memberikan masukan untuk RK bergabung ke Partai Golkar.
"Semua sudah (ditemui), Pak Ginanjar udah, Pak Akbar Tanjung udah, Pak Jusuf Kalla sudah, Pak Ical, Pak MS Hidayat, semua saya datengin. Orang muda harus sopan dengan orang tua, salah satunya berkomunikasi minta masukan," ungkap Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil menyebut dirinya telah hampir satu dekade 'duduk' di bangku eksekutif. Menurutnya, saat ini adalah waktu yang tepat untuk bergabung ke partai politik.
"Menurut saya sudah saatnya (masuk partai), saya sudah hampir 10 tahun kan di eksekutif, pengalaman itu saya kira bisa jadi manfaat buat Partai Golkar," tuturnya.
Sejak Pilgub, RK mengaku sudah bukan lagi bagian dari pegawai negeri sipil (PNS). Sebab, Peraturan KPU berubah makaia mundur dari posisinya yang sebelumnya menjabat sebagai dosen di Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Waktu Pilgub, peraturan KPU-nya berubah, semua PNS harus mundur. Maka saya sudah keluar, mundur dari dosen ITB. Jadi saya sudah bukan PNS," lanjutnya.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah