
Pantau - Viral di media sosial seorang wanita yang diduga menjadi korban penganiayaan dan pemerasan oleh sang kekasih berinisial BJK. Hal tersebut diungkapkannya melalui utas Twitter.
Seperti yang dilihat tim Pantau.com pada unggahan @annisas***. Diduga korban menjelaskan kronologi penganiayaan yang dialaminya. Ia mengatakan bahwa sang kekasih sudah berulang kali melakukan kekerasan kepadanya.
Selain itu, BJK juga kerap melakukan kekerasan melalui kata-kata kasar dan sering melakukan pemerasan. Korban melampirkan foto bukti percakapan kala BJK meminta uang kepada korban.
"Penganiayaan yang aku alamin sebenernya sudah berlangsung lama, dari yang pertama kali itu di tgl 7 juni 2022 hingga yang terakhir yang aku terima itu sabtu lalu yaitu verbal abuse, sebenernya aku udah sempat melaporkan kejadian penganiayaan ini dari tgl 22 desember," kata @annisas***.
"Tetapi karna pelaku memohon meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi akhirnya dengan bodohnya aku maafin dan tidak aku lanjutkan proses laporan nya karna aku berpikir bahwa dia “akan berubah” ternyata itu kesalahan terbesar aku, terlalu naif memang," tambahnya.
Korban sudah melaporkan kejadian tersebut ke Komnas Perempuan, namun karena BJK meminta maaf jadi dicabut laporannya. Namun, hal tersebut tidak membuat BJK takut, BJK kembali melakukan kekerasan terhadap korban.
"Penganiayaan yang ke 4 adalah penganiayaan yang paling parah dari sekian banyak, pelaku menganiaya aku secara membabi buta hanya karna aku memilih turun dari mobil pelaku dan pulang ga bareng sama dia, pelaku menganiaya aku mulai dari nyeret aku masuk ke mobil dan memaksa sampe dorong aku masuk ke mobil dia, tonjok hidung aku sampe geser, jedotin kepala aku ke dashboard, kaca, dan stir mobil, jambak aku, tampar aku, seret dan banting aku ke tanah dan yang paling parah cekik aku sambil bilang 'Mati lo ya anj*** gapernah dengerin gue bang***'," katanya.
BJK melakukan pemerasan dengan cara membujuk korban dengan kata-kata manis. Namun jika korban tidak mengabulkan permintaak BJK, maka BJK akan marah.
"Uang aku juga diperas! kalau ga aku tf dia akan marah atau bt, dan kalau ketemu pasti dibahas," katanya.
Korban juga menyebutkan bahwa dirinya sudah melaporkan ke pihak kampus di mana keduanya kuliah di tempat yang sama. Korban mengaku bahwa BJK juga melakukan kekerasan di area kampus.
Kemudian orang tua pelaku dipanggil pihak kampus, dan disebutkan bahwa orang tua pelaku malah menjelekkan korban.
"Yang bikin makin sakit keluarga pelaku hadir bersama pelaku karna pelaku dipanggil oleh kampus (harusnya secara incognito tanpa orang tuanya) mereka malah menjelek2an reputasi aku ke kampus (supaya tidak diproses do) dan mereka bilang bahwa aku DESERVE (layak) untuk dapat penganiayaan seperti ini dari anaknya karna menjadi penyebab emosi pelaku, dan mereka meminta dibackup kepada pihak kampus, bersyukur nya pihak kampus tau yang sebenar2nya karna ada pemukulan di 'area kampus' juga, makanya mereka tau harus memproses yang mana!,"
Seperti yang dilihat tim Pantau.com pada unggahan @annisas***. Diduga korban menjelaskan kronologi penganiayaan yang dialaminya. Ia mengatakan bahwa sang kekasih sudah berulang kali melakukan kekerasan kepadanya.
Selain itu, BJK juga kerap melakukan kekerasan melalui kata-kata kasar dan sering melakukan pemerasan. Korban melampirkan foto bukti percakapan kala BJK meminta uang kepada korban.
"Penganiayaan yang aku alamin sebenernya sudah berlangsung lama, dari yang pertama kali itu di tgl 7 juni 2022 hingga yang terakhir yang aku terima itu sabtu lalu yaitu verbal abuse, sebenernya aku udah sempat melaporkan kejadian penganiayaan ini dari tgl 22 desember," kata @annisas***.
"Tetapi karna pelaku memohon meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi akhirnya dengan bodohnya aku maafin dan tidak aku lanjutkan proses laporan nya karna aku berpikir bahwa dia “akan berubah” ternyata itu kesalahan terbesar aku, terlalu naif memang," tambahnya.
Korban sudah melaporkan kejadian tersebut ke Komnas Perempuan, namun karena BJK meminta maaf jadi dicabut laporannya. Namun, hal tersebut tidak membuat BJK takut, BJK kembali melakukan kekerasan terhadap korban.
"Penganiayaan yang ke 4 adalah penganiayaan yang paling parah dari sekian banyak, pelaku menganiaya aku secara membabi buta hanya karna aku memilih turun dari mobil pelaku dan pulang ga bareng sama dia, pelaku menganiaya aku mulai dari nyeret aku masuk ke mobil dan memaksa sampe dorong aku masuk ke mobil dia, tonjok hidung aku sampe geser, jedotin kepala aku ke dashboard, kaca, dan stir mobil, jambak aku, tampar aku, seret dan banting aku ke tanah dan yang paling parah cekik aku sambil bilang 'Mati lo ya anj*** gapernah dengerin gue bang***'," katanya.
BJK melakukan pemerasan dengan cara membujuk korban dengan kata-kata manis. Namun jika korban tidak mengabulkan permintaak BJK, maka BJK akan marah.
"Uang aku juga diperas! kalau ga aku tf dia akan marah atau bt, dan kalau ketemu pasti dibahas," katanya.
Korban juga menyebutkan bahwa dirinya sudah melaporkan ke pihak kampus di mana keduanya kuliah di tempat yang sama. Korban mengaku bahwa BJK juga melakukan kekerasan di area kampus.
Kemudian orang tua pelaku dipanggil pihak kampus, dan disebutkan bahwa orang tua pelaku malah menjelekkan korban.
"Yang bikin makin sakit keluarga pelaku hadir bersama pelaku karna pelaku dipanggil oleh kampus (harusnya secara incognito tanpa orang tuanya) mereka malah menjelek2an reputasi aku ke kampus (supaya tidak diproses do) dan mereka bilang bahwa aku DESERVE (layak) untuk dapat penganiayaan seperti ini dari anaknya karna menjadi penyebab emosi pelaku, dan mereka meminta dibackup kepada pihak kampus, bersyukur nya pihak kampus tau yang sebenar2nya karna ada pemukulan di 'area kampus' juga, makanya mereka tau harus memproses yang mana!,"
- Penulis :
- renalyaarifin










