
Pantau – Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Ashabul Kahfi, menolak pemilu sistem tertutup. Ia menilai sistem tertutup seperti beli kucing dalam karung.
"Proporsional tertutup cenderung masyarakat tidak mengenal figur dan calegnya, hanya mengenal partai. Seolah milih kucing dalam karung," ujar Ketua Komisi VIII DPR RI tersebut di gedung DPP PAN, Jumat (17/2/2023).
"Jadi saya kira terbuka lebih elegan, lebih transparan sehingga masyarakat bisa memilih wakil rakyatnya secara terbuka. Masyarakat cenderung tidak memilih partai, lebih memilih figur," lanjutnya.
Menurut Ashabul, sistem proporsional terbuka lebih elegan karena masyarakat langsung mengetahui wakil rakyat yang akan mereka pilih.
"Masyarakat punya pilihan, kalau partai doang dia gak tau siapa yang dia pilih. Kalau terbuka dia tau saya milih si Ahmad si Abdullah," ujarnya.
Selain elegan, sistem proporsional terbuka juga menguntungkan masyarakat. Pasalnya, kata dia, kewenangan caleg tak berada di tangan partai.
"Yang diuntungkan masyarakat karena masyarakat tau yang akan mereka pilih dan mewakili dia. Kalau tertutup dia gak tau yang mewakili dia, sepenuhnya kewenangan partai," terangnya.
"Proporsional tertutup cenderung masyarakat tidak mengenal figur dan calegnya, hanya mengenal partai. Seolah milih kucing dalam karung," ujar Ketua Komisi VIII DPR RI tersebut di gedung DPP PAN, Jumat (17/2/2023).
"Jadi saya kira terbuka lebih elegan, lebih transparan sehingga masyarakat bisa memilih wakil rakyatnya secara terbuka. Masyarakat cenderung tidak memilih partai, lebih memilih figur," lanjutnya.
Menurut Ashabul, sistem proporsional terbuka lebih elegan karena masyarakat langsung mengetahui wakil rakyat yang akan mereka pilih.
"Masyarakat punya pilihan, kalau partai doang dia gak tau siapa yang dia pilih. Kalau terbuka dia tau saya milih si Ahmad si Abdullah," ujarnya.
Selain elegan, sistem proporsional terbuka juga menguntungkan masyarakat. Pasalnya, kata dia, kewenangan caleg tak berada di tangan partai.
"Yang diuntungkan masyarakat karena masyarakat tau yang akan mereka pilih dan mewakili dia. Kalau tertutup dia gak tau yang mewakili dia, sepenuhnya kewenangan partai," terangnya.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah