
Pantau - Wakil Kepala BPIP, Karjono mendorong para pengasuh pondok pesantren dapat terus mencetak santri yang memiliki karakter Pancasila.
Pesan ini ia sampaikan pada Halaqah Nasional Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren Indonesia (MP3I) di Jakarta, Jumat (24/2/2023).
Dalam kegiatan yang bertajuk 'Merajut Kesetiaan dan Kerukunan Berbangsa dan Bernegara' ini, Karjono mengulas sejarah perjuangan para ulama dalam memerdekakan Bangsa Indonesia dari Penjajahan.
"Kita harus ingat sejarah Jas Merah: Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah, kata Bung Karno. Namun, kita juga harus ingat Jas Hijau: Jangan Sekali-kali Meninggalkan Jasa Ulama," tutur Karjono dalam keterangan persnya.
Ia menuturkan kiprah K.H. Wahid Hasyim dalam memperjuangkan kemerdekaan. Selain menjadi anggota BPUPK dan PPKI, beliau juga merupakan anggota Panitia Delapan dan Panitia Sembilan yang bertugas merumuskan Pancasila sebagai Dasar Negara.
"Sebagai tokoh Islam yang memiliki pemikiran moderat, substantif, dan inklusif. Ia merupakan salah satu tokoh yang berperan penting dalam menghasilkan rumusan Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Karjono juga mengajak para pengasuh pesantren se-Indonesia untuk memperkuat Ideologi Pancasila sebagai Benteng Perdamaian dan Dasar Pembangunan sumber daya manusia yang maju dengan kreatifitas dan inovasi.
"Hasil survey BNPT, 85% milenial rentan terpapar radikalisme. Kenapa? Karena satu, belum tumbuh ketertiban sosial, belum tumbuh kepatuhan hukum, dan belum tumbuh itikad baik bermedia sosial," paparnya.
Pesan ini ia sampaikan pada Halaqah Nasional Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren Indonesia (MP3I) di Jakarta, Jumat (24/2/2023).
Dalam kegiatan yang bertajuk 'Merajut Kesetiaan dan Kerukunan Berbangsa dan Bernegara' ini, Karjono mengulas sejarah perjuangan para ulama dalam memerdekakan Bangsa Indonesia dari Penjajahan.
"Kita harus ingat sejarah Jas Merah: Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah, kata Bung Karno. Namun, kita juga harus ingat Jas Hijau: Jangan Sekali-kali Meninggalkan Jasa Ulama," tutur Karjono dalam keterangan persnya.
Ia menuturkan kiprah K.H. Wahid Hasyim dalam memperjuangkan kemerdekaan. Selain menjadi anggota BPUPK dan PPKI, beliau juga merupakan anggota Panitia Delapan dan Panitia Sembilan yang bertugas merumuskan Pancasila sebagai Dasar Negara.
"Sebagai tokoh Islam yang memiliki pemikiran moderat, substantif, dan inklusif. Ia merupakan salah satu tokoh yang berperan penting dalam menghasilkan rumusan Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Karjono juga mengajak para pengasuh pesantren se-Indonesia untuk memperkuat Ideologi Pancasila sebagai Benteng Perdamaian dan Dasar Pembangunan sumber daya manusia yang maju dengan kreatifitas dan inovasi.
"Hasil survey BNPT, 85% milenial rentan terpapar radikalisme. Kenapa? Karena satu, belum tumbuh ketertiban sosial, belum tumbuh kepatuhan hukum, dan belum tumbuh itikad baik bermedia sosial," paparnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas