Pantau - Kakak sepupu Syabda Perkasa Belawa, Fitriana, menyatakan keluarga tidak memiliki firasat apapun sebelum pebulutangkis nasional itu dan sang ibu meninggal akibat kecelakaan di Tol Pemalang, Senin (20/3/2023).
Salah satu yang bikin miris adalah mereka sejatinya bermaksud untuk takziah. Sang nenek yang tinggal di Sragen meninggal dunia pada Minggu (19/3/2023) malam.
"Nggak ada firasat. Cuma syok nggak percaya adik saya nggak ada," kata Fitriana di rumah duka, Mondokan, Sragen.
Fitriana menuturkan yang mengemudi mobil adalah bapak dari Syabda, Muanis. Sementara itu, di dalam, ada Syabda, kedua orang tua, adik dan kakak.
"Syabda anak kedua," katanya.
Ia menambahkan kakak Syabda, Diana Sakti, mendapatkan 20 jahitan di pelipis. Kemudian adiknya yang kecil, patah tulang kaki kiri.
Sementara mengenai kondisi terbaru dari ayah Syabda, ia mengaku tidak tahu.
Syabda dan ibunya akan dimakamkan satu liang lahat dengan sang nenek, Karsi, di TPU Karaban, Desa Sumberjo, Sragen.
Ganti Pengemudi
Kapolres Pemalang, AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya, menyampaikan rombongan Syabda berangkat kurang lebih pukul 11 malam dari Bekasi. Semula, Syabda membawa mobil dari rumah sampai KM 57 yang ada di Cikampek, Karawang.
Kemudian, di rest area tersebut, mobil berganti pengemudi. Dari KM 57 sampai dengan TKP KM 315 yang mengemudikan adalah bapak korban.
Ketika mobil sampai di ruas jalan tol km 315 jalur A, arah Pemalang menuju Semarang, terjadi kecelakaan lalu lintas.
"Satu mobil sedan jenis Camry menabrak truk yang di depannya. Di dalam mobil ada 5, 1 pengemudi 4 penumpang," katanya.
Dari kejadian itu, dua orang meninggal yaitu Syabda dan sang ibu, Anik Sulistyowati. Sedangkan ayah, Muanis, luka di pelipis, dan dua lainnya, Diana Sakti, Tahta Bathari, patah tulang.
Salah satu yang bikin miris adalah mereka sejatinya bermaksud untuk takziah. Sang nenek yang tinggal di Sragen meninggal dunia pada Minggu (19/3/2023) malam.
"Nggak ada firasat. Cuma syok nggak percaya adik saya nggak ada," kata Fitriana di rumah duka, Mondokan, Sragen.
Fitriana menuturkan yang mengemudi mobil adalah bapak dari Syabda, Muanis. Sementara itu, di dalam, ada Syabda, kedua orang tua, adik dan kakak.
"Syabda anak kedua," katanya.
Ia menambahkan kakak Syabda, Diana Sakti, mendapatkan 20 jahitan di pelipis. Kemudian adiknya yang kecil, patah tulang kaki kiri.
Sementara mengenai kondisi terbaru dari ayah Syabda, ia mengaku tidak tahu.
Syabda dan ibunya akan dimakamkan satu liang lahat dengan sang nenek, Karsi, di TPU Karaban, Desa Sumberjo, Sragen.
Ganti Pengemudi
Kapolres Pemalang, AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya, menyampaikan rombongan Syabda berangkat kurang lebih pukul 11 malam dari Bekasi. Semula, Syabda membawa mobil dari rumah sampai KM 57 yang ada di Cikampek, Karawang.
Kemudian, di rest area tersebut, mobil berganti pengemudi. Dari KM 57 sampai dengan TKP KM 315 yang mengemudikan adalah bapak korban.
Ketika mobil sampai di ruas jalan tol km 315 jalur A, arah Pemalang menuju Semarang, terjadi kecelakaan lalu lintas.
"Satu mobil sedan jenis Camry menabrak truk yang di depannya. Di dalam mobil ada 5, 1 pengemudi 4 penumpang," katanya.
Dari kejadian itu, dua orang meninggal yaitu Syabda dan sang ibu, Anik Sulistyowati. Sedangkan ayah, Muanis, luka di pelipis, dan dua lainnya, Diana Sakti, Tahta Bathari, patah tulang.
- Penulis :
- Syahrul Ansyari
