
Pantau - Larangan Presiden Joko Widodo untuk menggelar acara buka puasa bersama (bukber) mendapat protes keras dari intelektual muslim, Din Syamsuddin.
Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015 ini menyebut, larangan menggelar acara bukber dengan alasan COVID-19 ini terkesan mengada-ada.
Baca Juga: Jokowi Larang Pejabat Negara untuk Buka Puasa Bersama
Pasalnya, Presiden Jokowi justru pernah menggelar pesta besar saat pernikahan anak bungsunya Kaesang Pangarep beberapa waktu lalu yang menimbulkan kerumunan massa.
"Tidak adil karena nyata alasannya mengada-ada. Bukankah presiden sendiri melanggar ucapannya dengan mengadakan acara pernikahan putranya yang mewah dan mengundang kerumunan?" ujar Din dalam keterangannya, Kamis (23/3/2023).
Din menilai, edaran tersebut justru terasa tidak adil lantaran umat Islam sudah mulai terbuka dalam menjalankan ibadah tarawih. Namun, kegiatan bukber malah dilarang.
Baca Juga: Alasan Jokowi Larang Pejabat-Pegawai Pemerintahan Gelar Bukber Selama Ramadan
Untuk itu, Din menyerukan kepada umat Islam untuk mengabaikan larangan tersebut dan tetap menggelar kegiatan bukber. Menurutnya, kegiatan tersebut memiliki makna yang terkandung di dalamnya.
"Camkan hadits Nabi: seseorang yang memberi makan orang yang berpuasa akan mendapat pahala setimpal pahala orang yang berpuasa itu," pungkasnya.
Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015 ini menyebut, larangan menggelar acara bukber dengan alasan COVID-19 ini terkesan mengada-ada.
Baca Juga: Jokowi Larang Pejabat Negara untuk Buka Puasa Bersama
Pasalnya, Presiden Jokowi justru pernah menggelar pesta besar saat pernikahan anak bungsunya Kaesang Pangarep beberapa waktu lalu yang menimbulkan kerumunan massa.
"Tidak adil karena nyata alasannya mengada-ada. Bukankah presiden sendiri melanggar ucapannya dengan mengadakan acara pernikahan putranya yang mewah dan mengundang kerumunan?" ujar Din dalam keterangannya, Kamis (23/3/2023).
Din menilai, edaran tersebut justru terasa tidak adil lantaran umat Islam sudah mulai terbuka dalam menjalankan ibadah tarawih. Namun, kegiatan bukber malah dilarang.
Baca Juga: Alasan Jokowi Larang Pejabat-Pegawai Pemerintahan Gelar Bukber Selama Ramadan
Untuk itu, Din menyerukan kepada umat Islam untuk mengabaikan larangan tersebut dan tetap menggelar kegiatan bukber. Menurutnya, kegiatan tersebut memiliki makna yang terkandung di dalamnya.
"Camkan hadits Nabi: seseorang yang memberi makan orang yang berpuasa akan mendapat pahala setimpal pahala orang yang berpuasa itu," pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas