
Pantau - Ketua KPK, Firli Bahuri mengenang sosok Raden Ajeng (RA) Kartini sebagai sosok yang menunjukkan bahwasanya kodrat wanita tidak dapat dikerdilkan.
"Jika perjuangan R.A Kartini dalam mengentaskan budaya dan tradisi paternalistis memerlukan dukungan seluruh elemen bangsa di negara ini, KPK juga mendambakan orkestrasi menyeluruh untuk menyelaraskan syair dan simfoni pemberantasan korupsi, agar efektif, tepat, cepat, terukur dan efisien untuk mencabut jantung hingga akar korupsi dari NKRI," kata Firli Bahuri dalam keterangan tertulis yang diterima Pantau.com, Jumat (21/4/2023).
"Kartini mampu menunjukkan bahwasanya kodrat wanita tidak dapat dikerdilkan," sambungnya.
Firli menuturkan bahwa kecerdasan hingga ide-ide besar Kartini mampu membuka mata bangsa Indonesia, wanita bukan hanya sekedar untuk menemani kaum pria. Melainkan, wanita dapat menjadi pemecah kebuntuan dalam masalah.
"Kecerdasan, gagasan, pemikiran serta ide-ide besar Kartini bagi kemajuan bangsa dan negara lah yang mampu membuka mata bangsa Indonesia zaman dulu bahwasanya Hawa tercipta bukan sekedar untuk menemani Sang Adam," kata Firli.
"Dengan sentuhan feminisme seorang wanita, ide, gagasan dan pandangan kaum hawa, tak jarang dapat memecahkan kebuntuan sebuah problemantika pelik, sehingga muncul keputusan yang rasional untuk dijadikan sebuah kebijakan," tambahnya.
"Jika perjuangan R.A Kartini dalam mengentaskan budaya dan tradisi paternalistis memerlukan dukungan seluruh elemen bangsa di negara ini, KPK juga mendambakan orkestrasi menyeluruh untuk menyelaraskan syair dan simfoni pemberantasan korupsi, agar efektif, tepat, cepat, terukur dan efisien untuk mencabut jantung hingga akar korupsi dari NKRI," kata Firli Bahuri dalam keterangan tertulis yang diterima Pantau.com, Jumat (21/4/2023).
"Kartini mampu menunjukkan bahwasanya kodrat wanita tidak dapat dikerdilkan," sambungnya.
Firli menuturkan bahwa kecerdasan hingga ide-ide besar Kartini mampu membuka mata bangsa Indonesia, wanita bukan hanya sekedar untuk menemani kaum pria. Melainkan, wanita dapat menjadi pemecah kebuntuan dalam masalah.
"Kecerdasan, gagasan, pemikiran serta ide-ide besar Kartini bagi kemajuan bangsa dan negara lah yang mampu membuka mata bangsa Indonesia zaman dulu bahwasanya Hawa tercipta bukan sekedar untuk menemani Sang Adam," kata Firli.
"Dengan sentuhan feminisme seorang wanita, ide, gagasan dan pandangan kaum hawa, tak jarang dapat memecahkan kebuntuan sebuah problemantika pelik, sehingga muncul keputusan yang rasional untuk dijadikan sebuah kebijakan," tambahnya.
- Penulis :
- renalyaarifin