Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kapolres Nagekeo Soal Tancapkan Sangkur: Itu Tanda Patuh Saya

Oleh Syahrul Ansyari
SHARE   :

Kapolres Nagekeo Soal Tancapkan Sangkur: Itu Tanda Patuh Saya
Pantau - Video yang menunjukkan Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata tengah menancapkan sangkur di tengah warga yang melakukan musyawarah viral di media sosial. Hal itu pun membuat warganet atau pun masyarakat memberikan respons yang negatif.

Namun jika diperhatikan lebih seksama lagi, tidak ada kekisruhan yang terjadi di tengah warga tersebut. Selain itu, AKBP Yudha juga tengah menyampaikan pandangannya dengan intonasi yang pelan tanpa terlihat adanya kondisi yang emosional.

"Dari masyarakat menyampaikan... tapi sebelumnya kita mengucap perjanjian ya," kata Yudha dalam video yang beredar, dikutip pada Sabtu (29/4/2023).

Ia mengatakan aparat sudah menjaga dengan baik. Mereka tidak bisa menghalangi masyarakat untuk meminta haknya.

"Itu hak mereka. Kami aparat sudah cukup bersabar," katanya.

Ia juga menyampaikan soal suatu tindakan yang disengaja bukan lalai.

"Kalau lalai cukup sekali dua kali, tapi ini sengaja," katanya.

Lalu ia berdiri, mengambil sangkur dan menancapkannya ke meja.

"Itu tanda patuh saya. Terima kasih," katanya.

Pada bagian video yang lain, seorang warga berharap Kapolri dan Kapolda mempertahankan AKBP Yudha sebagai Kapolres Nagekeo. Menurutnya, masyarakat menerima kehadirannya.

"Jadi kami berharap pada pimpinan, bapak kapolda, bapak kapolri, tolong dengar. Kali ini menjadi masyarakat Kawah itu luluh kena bapak kapolres. Yang di mana satu minggu bertugas di Nagekeo, hal itu pun dia datang ke kampung adat kawah dengan begitu susah payahnya," kata dia.

Ia mengatakan AKBP Yudha meminta masyarakat memberikan tanah kepada negara berdasarkan data dan aspek budaya. Lalu masyarakat menerimanya.

"Jadi hari ini kami pastikan bahwa masyarakat kawah masih membutuhkan bapak kapolres untuk tetap mengawal bersama kami sehingga jangan sampai kekecewaan masyarakat kawah yang kembali muncul kembali untuk melakukan pemblokiran lagi," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata melihatkan gestur ancaman dengan mengeluarkan sangkur dan menancapkannya di atas meja ketika berdialog dengan warga di proyek lokasi titik nol Waduk Lambo. Diduga Kapolres emosi kepada warga.

Tindakan Kapolres tersebut membuat para warga Desa Labolewa, Kecamatan Aesesa Selatan Kabupaten Nagekeo merasa ketakutan. Sebab, mereka merasa diancam Kapolres untuk menyerahkan tanah guna pembuatan Waduk Lambo.
Penulis :
Syahrul Ansyari