
Pantau - Balita yang ditemukan di warung kopi (warkop), Beji, Kota Depok, Jawa Barat yang diduga dibuang oleh ke dua orang tuanya disana supaya mudah ditemukan.
''memang yang naruh bayinya itu sengaja di tempat warga yang sering mengakses jalan disana, jadi semacam gampang ditemui," ucap Kanit Reskrim Polsek Beji Iptu Sukirno kepada wartawan.
Saat ditemukan, kondisi sang bayi masih dalam keadaan bernafas dan ari-ari masih menempel di pusarnya.
Wahyudi sebagai pemilik warkop itu mengatakan, balita yang ditemukan diwarungnuya itu berjenis kelamin perempuan, dan ditemukan oleh warga yang akan pergi kepasar.
''bayinya perempuan dan ditemukan sama salah satu warga,'' kata Wahyudi
Lanjut Wahyudi, tangisan bayi tersebut yang memicu warga, yang melintas sehingga dapat mengetahuinya.
Bayi yang ditemukan pada warung kopi itu terbungkus dengan pakaian lengkap dengan selimut, serta terbungkus kain bayi.
"Bayi terbungkus kain, kainnya itu kaya, kain bayi gitu," tutur Wahyudi
Iptu Sukirno menerangkan, bahwa bayi perempuan itu ditemukan mengenakan baju dan celana yang dibungkus kerudung biru, serta diselimuti kain bermotif hitam putih bergaris-garis.
Lanjutnya, pihak kepolisian langsung menghubungi ambulance untuk membawa bayi tersebut ke puskesmas dan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Depok.
Saat ini, bayi tersebut sudah ditangani oleh Dinsos Depok," tutupnya.
Polisi masih menyisir kamera pengawas atau CCTV di sekitar lokasi kejadian, guna mencari keterangan pihaknya tetap bakal memburu keberadaan pembuang bayi tersebut.
''Kami buru, sementara ini Binmas yang mencari informasi. Soalnya kalau Binmas kan wilayahnya sama lingkungan atau warga kan lebih deket daripada kami," ujar dia
Dalam penyisiranyang dilakukan polisi, pihaknya belum mengetahui arah jejak orang tua tersebut. Sebab, tak ada petunjuk sama sekali terkait hal itu.
"Untuk penyisiran jejak pembuang dari arah-arah ke mana itu kan belum tahu. Karena kami belum ada petunjuk sama sekali," ungkapnya
Jika rekaman CCTV ada, itu akan memudahkan pihaknya dalam mengetahui ciri-ciri dari orang tua yang membuang anaknya tersebut.
''Kecuali ada petunjuk ciri-cirinya begini, terus kita sisir arahnya dari mana kemana, atau bahkan terekam CCTV nya, kan enak. Tapi pas kebetulan di lokasi pembuangan nggak ada CCTV, susah jadinya," jelasnya.
''memang yang naruh bayinya itu sengaja di tempat warga yang sering mengakses jalan disana, jadi semacam gampang ditemui," ucap Kanit Reskrim Polsek Beji Iptu Sukirno kepada wartawan.
Saat ditemukan, kondisi sang bayi masih dalam keadaan bernafas dan ari-ari masih menempel di pusarnya.
Wahyudi sebagai pemilik warkop itu mengatakan, balita yang ditemukan diwarungnuya itu berjenis kelamin perempuan, dan ditemukan oleh warga yang akan pergi kepasar.
''bayinya perempuan dan ditemukan sama salah satu warga,'' kata Wahyudi
Lanjut Wahyudi, tangisan bayi tersebut yang memicu warga, yang melintas sehingga dapat mengetahuinya.
Bayi yang ditemukan pada warung kopi itu terbungkus dengan pakaian lengkap dengan selimut, serta terbungkus kain bayi.
"Bayi terbungkus kain, kainnya itu kaya, kain bayi gitu," tutur Wahyudi
Iptu Sukirno menerangkan, bahwa bayi perempuan itu ditemukan mengenakan baju dan celana yang dibungkus kerudung biru, serta diselimuti kain bermotif hitam putih bergaris-garis.
Lanjutnya, pihak kepolisian langsung menghubungi ambulance untuk membawa bayi tersebut ke puskesmas dan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Depok.
Saat ini, bayi tersebut sudah ditangani oleh Dinsos Depok," tutupnya.
Polisi masih menyisir kamera pengawas atau CCTV di sekitar lokasi kejadian, guna mencari keterangan pihaknya tetap bakal memburu keberadaan pembuang bayi tersebut.
''Kami buru, sementara ini Binmas yang mencari informasi. Soalnya kalau Binmas kan wilayahnya sama lingkungan atau warga kan lebih deket daripada kami," ujar dia
Dalam penyisiranyang dilakukan polisi, pihaknya belum mengetahui arah jejak orang tua tersebut. Sebab, tak ada petunjuk sama sekali terkait hal itu.
"Untuk penyisiran jejak pembuang dari arah-arah ke mana itu kan belum tahu. Karena kami belum ada petunjuk sama sekali," ungkapnya
Jika rekaman CCTV ada, itu akan memudahkan pihaknya dalam mengetahui ciri-ciri dari orang tua yang membuang anaknya tersebut.
''Kecuali ada petunjuk ciri-cirinya begini, terus kita sisir arahnya dari mana kemana, atau bahkan terekam CCTV nya, kan enak. Tapi pas kebetulan di lokasi pembuangan nggak ada CCTV, susah jadinya," jelasnya.
- Penulis :
- Sofian Faiq