
Pantau - Lima organisasi profesi bersama forum tenaga kesehatan (Nakes) kembali menggelar demo di depan Gedung DPR RI dengan tuntutan menolak Rancangan Undang-undang (RUU) Kesehatan Omnibus Law.
Lima organisasi tersebut ialah Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).
Juru bicara (Jubir) IDI untuk RUU Kesehatan Beni Satria menegaskan, menuntut pemerintah untuk menghentikan pembahasan omnibus law RUU Kesehatan dan mengancam akan melakukan mogok nasional.
"Kita minta hentikan, setop pembahasan (RUU Kesehatan) ini, kita akan sampaikan ke seluruh anggota untuk setop pelayanan kesehatan di seluruh daerah baik itu perawat, dokter, dokter gigi, bidan jika tak digubris pemerintah " tegas Beni Jubir IDI, di depan Gedung DPR RI, Senin (5/6/2023).
Ia menilai, jika pembahasan RUU Kesehatan kesannya terlalu terburu-buru serta isinya tidak mengakomodir kepentingan tenaga kesehatan.
"Pembahasan RUU ini adalah yang tercepat dan terkilat dari seluruh undang-undang yang ada bahwa draf itu tersembunyi. Draf itu kalau teman-teman ingat, baru dideklarasikan ini adalah inisiatif pemerintah di bulan Februari. Sekarang sudah di bulan Juni, kenapa ingin dipaksakan di bulan Juli. Ada apa ini?" jelas Beni.
"Dengan mencabut 9 undang-undang, kemudian merevisi 13 UU keseluruhan termasuk ketentuan-ketentuan pelaksanaan yang sudah dikeluarkan, ini sangat menimbulkan tanda tanya," sambungnya.
Dari pembahasan RUU Beni klaim tidak ada hal yang penting dan organisasi tenaga kesehatan tidak dilibatkan dalam pembahasan tersebut.
"Kita tidak menunggu ya, tetapi kita akan mencari informasi apakah pemerintah tetap bisu, tuli dan buta untuk aksi kita hari ini. Justru aksi hari ini untuk membuktikan bahwa kita serius membuktikan pembahasan hari ini," pungkasnya.
"Jangan sampai memancing kita untuk membuat suatu tindakan yang sebenarnya kita tidak inginkan," ucap Beni.
Lima organisasi tersebut ialah Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).
Juru bicara (Jubir) IDI untuk RUU Kesehatan Beni Satria menegaskan, menuntut pemerintah untuk menghentikan pembahasan omnibus law RUU Kesehatan dan mengancam akan melakukan mogok nasional.
"Kita minta hentikan, setop pembahasan (RUU Kesehatan) ini, kita akan sampaikan ke seluruh anggota untuk setop pelayanan kesehatan di seluruh daerah baik itu perawat, dokter, dokter gigi, bidan jika tak digubris pemerintah " tegas Beni Jubir IDI, di depan Gedung DPR RI, Senin (5/6/2023).
Ia menilai, jika pembahasan RUU Kesehatan kesannya terlalu terburu-buru serta isinya tidak mengakomodir kepentingan tenaga kesehatan.
"Pembahasan RUU ini adalah yang tercepat dan terkilat dari seluruh undang-undang yang ada bahwa draf itu tersembunyi. Draf itu kalau teman-teman ingat, baru dideklarasikan ini adalah inisiatif pemerintah di bulan Februari. Sekarang sudah di bulan Juni, kenapa ingin dipaksakan di bulan Juli. Ada apa ini?" jelas Beni.
"Dengan mencabut 9 undang-undang, kemudian merevisi 13 UU keseluruhan termasuk ketentuan-ketentuan pelaksanaan yang sudah dikeluarkan, ini sangat menimbulkan tanda tanya," sambungnya.
Dari pembahasan RUU Beni klaim tidak ada hal yang penting dan organisasi tenaga kesehatan tidak dilibatkan dalam pembahasan tersebut.
"Kita tidak menunggu ya, tetapi kita akan mencari informasi apakah pemerintah tetap bisu, tuli dan buta untuk aksi kita hari ini. Justru aksi hari ini untuk membuktikan bahwa kita serius membuktikan pembahasan hari ini," pungkasnya.
"Jangan sampai memancing kita untuk membuat suatu tindakan yang sebenarnya kita tidak inginkan," ucap Beni.
- Penulis :
- Sofian Faiq