
Pantau - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI mengusulkan tambahan untuk pagu anggaran tahun 2024 sebesar Rp1,95 triliun.
Usulan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala BNN RI Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/6).
"BNN mengusulkan tambahan anggaran tahun 2024 sebesar Rp1,95 triliun," kata dia.
Menurutnya, penambahan anggaran tersebut nantinya diperuntukkan bagi sejumlah program. Mulai dari pengadaan peralatan IT serta sarana dan prasarana pemberantasan sebesar Rp1,7 triliun.
"Kemudian, penyiapan empat satuan kerja baru di wilayah Papua yakni Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Selatan sebesar Rp30 miliar," terangnya.
Ia melanjutkan, hal itu juga termasuk layanan rehabilitasi, uji sertifikasi, dan uji kompetensi jabatan fungsional petugas rehabilitasi sebesar Rp40 miliar.
“Anggaran itu diperuntukan untuk belanja pegawai sebesar Rp650 miliar, belanja operasional barang Rp415 miliar dan belanja non operasional Rp469 miliar,” lanjutnya.
Petrus melanjutkan, output anggaran BNN tahun 2024 diperuntukan untuk beberapa program prioritas yakni bidang pencegahan dengan program penguatan ketahanan pelajar, mahasiswa dan ketahanan keluarga.
Selanjutnya, bidang rehabilitasi dengan program penguatan kelembagaan dan SDM layanan rehabilitasi, penyelenggaraan intervensi berbasis masyarakat (IBM), layanan SKHPN dan layanan rehabilitasi pada balai, loka dan klinik pratama.
Usulan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala BNN RI Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/6).
"BNN mengusulkan tambahan anggaran tahun 2024 sebesar Rp1,95 triliun," kata dia.
Menurutnya, penambahan anggaran tersebut nantinya diperuntukkan bagi sejumlah program. Mulai dari pengadaan peralatan IT serta sarana dan prasarana pemberantasan sebesar Rp1,7 triliun.
"Kemudian, penyiapan empat satuan kerja baru di wilayah Papua yakni Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Selatan sebesar Rp30 miliar," terangnya.
Ia melanjutkan, hal itu juga termasuk layanan rehabilitasi, uji sertifikasi, dan uji kompetensi jabatan fungsional petugas rehabilitasi sebesar Rp40 miliar.
“Anggaran itu diperuntukan untuk belanja pegawai sebesar Rp650 miliar, belanja operasional barang Rp415 miliar dan belanja non operasional Rp469 miliar,” lanjutnya.
Petrus melanjutkan, output anggaran BNN tahun 2024 diperuntukan untuk beberapa program prioritas yakni bidang pencegahan dengan program penguatan ketahanan pelajar, mahasiswa dan ketahanan keluarga.
Selanjutnya, bidang rehabilitasi dengan program penguatan kelembagaan dan SDM layanan rehabilitasi, penyelenggaraan intervensi berbasis masyarakat (IBM), layanan SKHPN dan layanan rehabilitasi pada balai, loka dan klinik pratama.
- Penulis :
- Aditya Andreas