
Pantau - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Megawati Soekarnoputri meminta jajarannya di BRIN untuk melihat anak-anak muda yang potensial. Megawati juga meminta Kepala BRIN Tri Handoko untuk memberdayakan periset demi kemajuan Indonesia.
Hal tersebut dikatakan Megawati ketika memberi sambutan di acara penandatanganan MoU antara LPP TVRI dengan BRIN, di Auditorium LPP TVRI, Jalan Gerbang Pemuda No. 8 Senayan, Jakarta Pusat, Senin (12/6/2023).
"Bayangkan di BRIN Pak Handoko bilang yang menjadi gabungan itu sekitar 10 ribu kita periset. Dulu ke mana, ya? Masa nggak bisa gitu, lho," kata Megawati.
Megawati menuturkan BRIN saat ini memiliki suatu badan yang membiayai teknologi tepat guna. Megawati menyebut badan tersebut nantinya untuk mengakomodasi anak-anak muda yang ingin melakukan riset.
"Banyak anak-anak muda kita, lho, itu yang membuat riset kecil-kecil kasihan, lho. Makanya saya minta tolong kepada Bapak Bambang Kesowo (eks Menteri Sekretariat Negara) untuk mengajarkan gunanya hak atas kekayaan intelektual. Itu anak-anak muda itu karena dia butuh uang, dia jual (karyanya) tidak dipatenkan," ujar Mega.
Ketum Partai PDIP tersebut menilai negara seharusnya bisa mengajarkan anak-anak muda untuk mematenkan hasil karya dan risetnya. Sebab, Megawati menilai hasil riset itu bisa mendunia.
Presiden ke-5 RI itu menyebut tidak ingin hasil riset anak negeri tidak dihargai oleh negaranya sendiri. Megawati juga mengingatkan BRIN agar tidak menyia-nyiakan hasil riset anak negeri.
"Saya kan jengkel, sudah riset, malah hasilnya dimasukkan ke laci. Bu, saya sudah riset. Mana riset kamu. Diam saja. Loh, kenapa? Karena TVRI itu dibuat Bung Karno itu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa," pungkas Mega.
Hal tersebut dikatakan Megawati ketika memberi sambutan di acara penandatanganan MoU antara LPP TVRI dengan BRIN, di Auditorium LPP TVRI, Jalan Gerbang Pemuda No. 8 Senayan, Jakarta Pusat, Senin (12/6/2023).
"Bayangkan di BRIN Pak Handoko bilang yang menjadi gabungan itu sekitar 10 ribu kita periset. Dulu ke mana, ya? Masa nggak bisa gitu, lho," kata Megawati.
Megawati menuturkan BRIN saat ini memiliki suatu badan yang membiayai teknologi tepat guna. Megawati menyebut badan tersebut nantinya untuk mengakomodasi anak-anak muda yang ingin melakukan riset.
"Banyak anak-anak muda kita, lho, itu yang membuat riset kecil-kecil kasihan, lho. Makanya saya minta tolong kepada Bapak Bambang Kesowo (eks Menteri Sekretariat Negara) untuk mengajarkan gunanya hak atas kekayaan intelektual. Itu anak-anak muda itu karena dia butuh uang, dia jual (karyanya) tidak dipatenkan," ujar Mega.
Ketum Partai PDIP tersebut menilai negara seharusnya bisa mengajarkan anak-anak muda untuk mematenkan hasil karya dan risetnya. Sebab, Megawati menilai hasil riset itu bisa mendunia.
Presiden ke-5 RI itu menyebut tidak ingin hasil riset anak negeri tidak dihargai oleh negaranya sendiri. Megawati juga mengingatkan BRIN agar tidak menyia-nyiakan hasil riset anak negeri.
"Saya kan jengkel, sudah riset, malah hasilnya dimasukkan ke laci. Bu, saya sudah riset. Mana riset kamu. Diam saja. Loh, kenapa? Karena TVRI itu dibuat Bung Karno itu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa," pungkas Mega.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah