
Pantau – Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon memiliki keinginan dalam waktu dekat ini. Jansen meminta Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri gelar pertemuan.
"Aku berharap sekali, ini pendapatku secara pribadi, Pak SBY dan Ibu Mega ini bisa bertemu," kata Jansen dalam adu perspektif detikcom bersama Total Politik, Rabu (14/6/2023).
Jansen mengaku pertemuan itu akan menjadi sejarah baru Indonesia tentang hubungan SBY dan Megawati seperti apa. Sebab, hubungan keduanya bisa dicatat dengan jelas hari ini untuk generasi kedepan.
"Ini membayangkan begini, tadi malam aku berdiskusi dengan teman aku berharap sekali Ibu Mega dan Pak SBY ini, ini kalau 2029 besok mungkin udah 80 tahun umurnya mereka. Bagaimana nanti sejarahwan 50 tahun lagi mencatat, karena mereka berdua ini nggak mungkin bisa dihilangkan dari sejarah Indonesia, orang mantan presiden," ungkapnya.
Jansen menuturkan keinginan tersebut didasari sang adik yang bertanya soal hubungan Presiden ke-2 Soeharto dan Presiden ke-3 BJ Habibie. Untuk itulah Jansen berharap SBY dan Megawati bertemu.
"Ada dulu, presiden RI ke-5 dan ke-6 hubungannya begini-begini. Kalau kita ngerti konteksnya. Ini mirip seperti ada adikku nanya 'Bang, gimana dulu hubungan Pak Harto dan Pak Habibie, katanya nggak omongan ya? Sampai meninggal itu nggak cakapan ya'. Susah kita jelaskan, karena dia generasi sekarang," tuturnya.
"Karena dalam catatan sejarah hari ini, orang menulis hubungan Pak Harto dan Pak Habibie itu tidak baik-baik aja. Kalau kita ngerti konteksnya, dulu tuh ada situasi tekanan mahasiswa Pak Harto mundur, harapannya waktu itu mungkin Pak Habibie itu juga bareng-bareng ikut mundur, bukan naik jadi presiden sebagaimana konstitusi," imbuhnya.
"Aku berharap sekali, ini pendapatku secara pribadi, Pak SBY dan Ibu Mega ini bisa bertemu," kata Jansen dalam adu perspektif detikcom bersama Total Politik, Rabu (14/6/2023).
Jansen mengaku pertemuan itu akan menjadi sejarah baru Indonesia tentang hubungan SBY dan Megawati seperti apa. Sebab, hubungan keduanya bisa dicatat dengan jelas hari ini untuk generasi kedepan.
"Ini membayangkan begini, tadi malam aku berdiskusi dengan teman aku berharap sekali Ibu Mega dan Pak SBY ini, ini kalau 2029 besok mungkin udah 80 tahun umurnya mereka. Bagaimana nanti sejarahwan 50 tahun lagi mencatat, karena mereka berdua ini nggak mungkin bisa dihilangkan dari sejarah Indonesia, orang mantan presiden," ungkapnya.
Jansen menuturkan keinginan tersebut didasari sang adik yang bertanya soal hubungan Presiden ke-2 Soeharto dan Presiden ke-3 BJ Habibie. Untuk itulah Jansen berharap SBY dan Megawati bertemu.
"Ada dulu, presiden RI ke-5 dan ke-6 hubungannya begini-begini. Kalau kita ngerti konteksnya. Ini mirip seperti ada adikku nanya 'Bang, gimana dulu hubungan Pak Harto dan Pak Habibie, katanya nggak omongan ya? Sampai meninggal itu nggak cakapan ya'. Susah kita jelaskan, karena dia generasi sekarang," tuturnya.
"Karena dalam catatan sejarah hari ini, orang menulis hubungan Pak Harto dan Pak Habibie itu tidak baik-baik aja. Kalau kita ngerti konteksnya, dulu tuh ada situasi tekanan mahasiswa Pak Harto mundur, harapannya waktu itu mungkin Pak Habibie itu juga bareng-bareng ikut mundur, bukan naik jadi presiden sebagaimana konstitusi," imbuhnya.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah