Pantau - Eks Wamenkumham, Denny Indrayana menampik tudingan yang menyebut dirinya menyebarkan informasi hoaks soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Sebelumnya, Denny pernah mencuit tentang informasi putusan MK akan mengembalikan sistem Pemilu kepada proporsional tertutup.
Namun, faktanya MK tetap mempertahankan sistem Pemilu terbuka dalam amar putusannya, Kamis (15/6/2023) kemarin.
Denny justru menyinggung soal kasus korupsi yang akan menjerat Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo. Di mana KPK menjadwalkan pemanggilannya hari ini, Jumat (16/6/2023).
"Sebelumnya, kan saya sudah tuliskan bahwa sesudah kasus BTS yang menjerat Jhonny Plate, akan ada lagi kasus yang akan menjerat kader NasDem yang lain, sekitar tiga minggu yang lalu," terang Denny.
Ia meyakini, informasi dari berbagai sumber yang sampai kepadanya bisa dpertanggungjawabkan. Meski begitu, ia enggan membuka seluruhnya ke ruang publik.
Denny juga mengaku, adanya apresiasi sejumlah anggota DPR RI kepadanya karena berani membuka informasi tentang putusan MK itu.
"Jadi, saya pada saat itu ada dalam posisi yakin bahwa itu adalah informasi yang valid dan kredibel," tegasnya.
Meski pada akhirnya informasi yang disebutnya tak terbukti, bagi Denny itu bukanlah hal yang penting. Ia mengatakan, yang terpenting MK tetap konsisten dengan putusannya jika sistem Pemilu tetap terbuka.
"Karena tujuannya adalah mendorong MK untuk memutuskan sistem proporsional terbuka tetap dilaksanakan. That's the goal," pungkasnya.
Sebelumnya, Denny pernah mencuit tentang informasi putusan MK akan mengembalikan sistem Pemilu kepada proporsional tertutup.
Namun, faktanya MK tetap mempertahankan sistem Pemilu terbuka dalam amar putusannya, Kamis (15/6/2023) kemarin.
Denny justru menyinggung soal kasus korupsi yang akan menjerat Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo. Di mana KPK menjadwalkan pemanggilannya hari ini, Jumat (16/6/2023).
"Sebelumnya, kan saya sudah tuliskan bahwa sesudah kasus BTS yang menjerat Jhonny Plate, akan ada lagi kasus yang akan menjerat kader NasDem yang lain, sekitar tiga minggu yang lalu," terang Denny.
Ia meyakini, informasi dari berbagai sumber yang sampai kepadanya bisa dpertanggungjawabkan. Meski begitu, ia enggan membuka seluruhnya ke ruang publik.
Denny juga mengaku, adanya apresiasi sejumlah anggota DPR RI kepadanya karena berani membuka informasi tentang putusan MK itu.
"Jadi, saya pada saat itu ada dalam posisi yakin bahwa itu adalah informasi yang valid dan kredibel," tegasnya.
Meski pada akhirnya informasi yang disebutnya tak terbukti, bagi Denny itu bukanlah hal yang penting. Ia mengatakan, yang terpenting MK tetap konsisten dengan putusannya jika sistem Pemilu tetap terbuka.
"Karena tujuannya adalah mendorong MK untuk memutuskan sistem proporsional terbuka tetap dilaksanakan. That's the goal," pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
