Pantau - Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut, libur panjang pada 28 hingga 30 Juni 2023 menjadi momentum transisi pandemi ke endemi COVID-19.
"Jadi cuti bersama ini diharapkan akan menjadi penanda momentum transisi dari Pandemi menuju Endemi," ujar Muhadjir di kantornya di Jakarta, Kamis (22/6/2023).
Muhadjir mengungkapkan, hal tersebut juga sudah diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tak hanya itu, momen cuti bersama ini juga bisa menumbuhkan sektor perekonomian, khususnya di bidang pariwisata.
"Untuk menumbuhkan perekonomian melalui sektor pariwisata lokal," lanjutnya.
Sebelumnya, pemerintah resmi menetapkan cuti bersama Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah pada 28-30 Juni 2023. Hal ini terutang dalam Surat Kepuusan Bersama (SKB) Tiga Menteri Nomor 624 Tahun 2023.
Dalam surat tersebut, pemerintah telah mengubah cuti bersama Hari Raya Iduladha pada 28 dan 30 Juni 2023. Sementara, Hari Raya Iduladha jatuh pada 29 Juni 2023.
Surat tersebut telah ditandatangani oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Abdullah Azwar Anas.
“Keputusan bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan,” demikian yang tercantum dalam surat tersebut, Selasa (20/6/2023).
Sebelumnya, MenPAN RB Abdullah Azwar Anas telah mengindikasikan ada tambahan libur Hari Raya Iduladha 2023, yakni mulai 28-30 Juni 2023.
Azwar mengaku, usulan tersebut tinggal menunggu keputusan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi)
“Nah, kami kemarin sudah membahas, nanti tinggal menunggu persetujuan dari Bapak Presiden,” ujar Azwar saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (19/6/2023).
Azwar mengungkapkan, penambahan cuti bersama Iduladha 2023 bukan hanya karena usulan dari Muhammadiyah yang merayakan Iduladha pada 28 Juni 2023.
“Ini kan sedang libur anak-anak sekolah sehingga kualitas keluarga ini supaya ke depan semakin bagus,” ungkapnya.
"Jadi cuti bersama ini diharapkan akan menjadi penanda momentum transisi dari Pandemi menuju Endemi," ujar Muhadjir di kantornya di Jakarta, Kamis (22/6/2023).
Muhadjir mengungkapkan, hal tersebut juga sudah diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tak hanya itu, momen cuti bersama ini juga bisa menumbuhkan sektor perekonomian, khususnya di bidang pariwisata.
"Untuk menumbuhkan perekonomian melalui sektor pariwisata lokal," lanjutnya.
Sebelumnya, pemerintah resmi menetapkan cuti bersama Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah pada 28-30 Juni 2023. Hal ini terutang dalam Surat Kepuusan Bersama (SKB) Tiga Menteri Nomor 624 Tahun 2023.
Dalam surat tersebut, pemerintah telah mengubah cuti bersama Hari Raya Iduladha pada 28 dan 30 Juni 2023. Sementara, Hari Raya Iduladha jatuh pada 29 Juni 2023.
Surat tersebut telah ditandatangani oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Abdullah Azwar Anas.
“Keputusan bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan,” demikian yang tercantum dalam surat tersebut, Selasa (20/6/2023).
Sebelumnya, MenPAN RB Abdullah Azwar Anas telah mengindikasikan ada tambahan libur Hari Raya Iduladha 2023, yakni mulai 28-30 Juni 2023.
Azwar mengaku, usulan tersebut tinggal menunggu keputusan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi)
“Nah, kami kemarin sudah membahas, nanti tinggal menunggu persetujuan dari Bapak Presiden,” ujar Azwar saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (19/6/2023).
Azwar mengungkapkan, penambahan cuti bersama Iduladha 2023 bukan hanya karena usulan dari Muhammadiyah yang merayakan Iduladha pada 28 Juni 2023.
“Ini kan sedang libur anak-anak sekolah sehingga kualitas keluarga ini supaya ke depan semakin bagus,” ungkapnya.
- Penulis :
- khaliedmalvino
