
Pantau - Menkominfo Budi Arie Setiadi mengimbau instansi mesti bertanggung jawab dalam melindungi data pribadi masyarakat. Budi Arie menegaskan, jangan sampai data pribadi masyarakat bocor dan rawan disalahgunakan.
"Jadi yang semua instansi yang mengumpulkan data pribadi itu dia juga punya tanggung jawab, dong. Gitu lho. Sampai misalnya begini, handphone saya, kok dia bisa tahu saya pelanggan salah satu operator seluler, kok dia bisa tahu, ini kan berarti operator seluler kasih tau datanya untuk marketing kan," tegas Menkominfo Budi Arie dalam konferensi pers di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Kamis (20/7/2023).
"Karena itulah kami dari Kominfo meminta kepada seluruh instansi atau lembaga yang mengumpulkan data pribadi untuk menjaganya. Jadi perlu dibangun sebuah sistem sehingga kebocoran data itu tidak terjadi," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, dugaan kebocoran data Dukcapil ini mulanya dibeberkan pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto.
Pemilik akun Twitter @secgron ini mengungkapkan data Dukcapil diduga bocor secara lengkap, mencakup nama, nomor induk kependudukan (NIK), nomor kartu keluarga (KK), alamat, nama ayah dan ibu, NIK ayah dan ibu, nomor akta lahir/nikah, dll.
"Kali ini yang bocor adalah data kita semua di Dukcapil sebanyak 337 juta data," ujar Teguh dalam dalam postingannya.
Teguh mengacu pada sederet insiden kebocoran data sebelumnya saat instansi terkait langsung menyangkal dan hasil investigasi tak diungkap ke publik. Padahal publik bisa menanggung akibat kebocoran data ini.
"Padahal yang bocor itu adalah data publik dan yang menanggung kerugiannya adalah masyarakat. Bahkan rekomendasi pun tak pernah diberikan sama sekali," ungkapnya.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah angkat bicara soal dugaan kebocoran data Dukcapil ini. Kemendagri menyebutkan data yang beredar tidak sesuai dengan format yang ada.
"Untuk sementara, dapat diinformasikan bahwa data yang ada di breachforums, jika dilihat dari format elemen datanya, tidak sama dengan database kependudukan yang saat ini terdapat pada Ditjen Dukcapil," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Benny Irwan, Minggu (16/7/2023).
"Jadi yang semua instansi yang mengumpulkan data pribadi itu dia juga punya tanggung jawab, dong. Gitu lho. Sampai misalnya begini, handphone saya, kok dia bisa tahu saya pelanggan salah satu operator seluler, kok dia bisa tahu, ini kan berarti operator seluler kasih tau datanya untuk marketing kan," tegas Menkominfo Budi Arie dalam konferensi pers di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Kamis (20/7/2023).
"Karena itulah kami dari Kominfo meminta kepada seluruh instansi atau lembaga yang mengumpulkan data pribadi untuk menjaganya. Jadi perlu dibangun sebuah sistem sehingga kebocoran data itu tidak terjadi," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, dugaan kebocoran data Dukcapil ini mulanya dibeberkan pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto.
Pemilik akun Twitter @secgron ini mengungkapkan data Dukcapil diduga bocor secara lengkap, mencakup nama, nomor induk kependudukan (NIK), nomor kartu keluarga (KK), alamat, nama ayah dan ibu, NIK ayah dan ibu, nomor akta lahir/nikah, dll.
"Kali ini yang bocor adalah data kita semua di Dukcapil sebanyak 337 juta data," ujar Teguh dalam dalam postingannya.
Teguh mengacu pada sederet insiden kebocoran data sebelumnya saat instansi terkait langsung menyangkal dan hasil investigasi tak diungkap ke publik. Padahal publik bisa menanggung akibat kebocoran data ini.
"Padahal yang bocor itu adalah data publik dan yang menanggung kerugiannya adalah masyarakat. Bahkan rekomendasi pun tak pernah diberikan sama sekali," ungkapnya.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah angkat bicara soal dugaan kebocoran data Dukcapil ini. Kemendagri menyebutkan data yang beredar tidak sesuai dengan format yang ada.
"Untuk sementara, dapat diinformasikan bahwa data yang ada di breachforums, jika dilihat dari format elemen datanya, tidak sama dengan database kependudukan yang saat ini terdapat pada Ditjen Dukcapil," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Benny Irwan, Minggu (16/7/2023).
- Penulis :
- khaliedmalvino