
Pantau - Waketum PAN Yandri Susanto setuju dengan pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mengatakan Ponpes Al-Zaytun di Indramayu, tak akan dibubarkan, tetapi akan dibina oleh Kementerian Agama (Kemenag).
"Perlu di-nol-kan kembali bahwa ada hal-hal yang tidak benar yang diajarkan oleh Panji Gumilang (pimpinan Al-Zaytun) selama ini yang harus dibuang,'' kata Yandri kepada wartawan, Kamis (3/8/2023).
''Dan harus diisi dengan mata pelajaran atau muatan yang memang tidak menyesatkan dan tidak menyimpang," sambungnya.
Yandri menyoroti pihak Al-Zaytun yang memperbolehkan haji di Indonesia. Padahal syariat Islam telah menetapkan semua umat Islam yang akan menunaikan ibadah haji itu harus di Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi.
"(Beberapa ajaran Al-Zaytun yang perlu dibuang) Misalnya cara beribadahnya tentu itu kan menjadi kebijakan di dalam pondok itu yang viral atau kegiatan masalah mengedepankan ajaran-ajaran yang yang bertolak belakang dengan Islam. Misal tidak perlu ke tanah Suci, cukup di sini aja (Indonesia) tanah Suci," ucapnya.
"Kita meyakini apa yang dilakukan Panji Gumilang pasti disampaikan ke anak muridnya. Jangan sampai santri-santri itu (menganggap) ajaran Panji Gumilang itu semuanya benar," lanjutnya.
Lalu Yandri meminta Kemenag RI, Kemenag Jawa Barat dan Indramayu untuk membuat skenario terbaik demi menyelamatkan para santri di Ponpes Al-Zaytun.
"(Ponpes Al-Zaytun) Perlu dinetralkan dalam arti perlu dibina. Jadi apa yang disampaikan Pak Gubernur (Ridwan Kamil) itu seiring dengan ide saya yang lalu," tuturnya.
- Penulis :
- Sofian Faiq