
Pantau.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengaku pernah kalah dari Presiden Joko Widodo soal urusan ibadah salat.
"Sekali waktu saya bertamu ke Pak Jokowi. Saat tiba, ternyata Pak Jokowi tidak ada. Ternyata beliau sedang salat, padahal saya belum salat. Ternyata Pak Jokowi selalu salat awal waktu, jadi saya kalah dari Pak Jokowi dalam urusan salat," kata Ma'ruf saat menghadiri acara konsolidasi caleg, relawan dan kader Golkar, di Gedung DPD Golkar, Kabupaten Serang, Banten, Senin (1/10/2018).
Baca juga: Jokowi Disebut 'Presiden Survei', Ruhut Ungkap Jejak Kelam Ferdinand Hutahaean
Pada kesempatan itu, Ma'ruf juga menekankan selain taat beribadah, Presiden Jokowi juga telah membuktikan komitmennya dalam menyelesaikan masalah keumatan, dengan menandatangani sejumlah kebijakan prorakyat.
"Pak Jokowi juga sangat menghormati ulama dan mencintai santri," jelasnya.
Ia juga menekankan penetapan Hari Santri Nasional, bukan sekadar pengakuan negara terhadap peran santri. Tapi juga harapan dan komitmen negara untuk meningkatkan peran santri di masyarakat.
Baca juga: TKN Jokowi Anggap 15 Menteri Jadi Jurkam Jokowi Hal Wajar
Ma'ruf pun mengatakan ke depan ijazah pesantren juga akan diakui setara dengan pendidikan formal, namun dengan tambahan prasyarat tertentu.
"Para kiai sering bilang Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin itu Ja'a Qowiyyun, Ma'ruf Amiinun. Artinya, telah datang seorang tokoh yang tangguh, terkenal, lagi terpercaya," ujarnya.
Selain mengisi pembekalan caleg Golkar Banten, Ma'ruf Amin juga menyempatkan diri berziarah ke makam orangtua dan leluhurnya di kawasan Pesantren Kresek, Tangerang dan di kompleks pemakaman Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
- Penulis :
- Adryan N