
Pantau - Kasus COVID-19 kembali menjadi keprihatinan publik lantaran lonjakan kasus yang terus terjadi di Indonesia. Di Kota Jakarta, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI melaporkan 613 kasus aktif terkonfirmasi positif infeksi virus tersebut.
Virus ini sangat terkenal karena telah merengut jutaan korban jiwa di seluruh dunia.
Dinkes memperkirakan kasus tersebut bakal terus mengalami peningkatan sampai pertengahan Januari 2024. "Sampai kemarin per 20 Desember jumlah kasus aktif 613," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani, Ruspitawati di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2023).
Ani menjelaskan, sebanyak 414 orang di antaranya melakukan isolasi mandiri, sementara 199 orang menjalani perawatan di rumah sakit.
"Jadi sebenarnya banyak yang diisolasi mandiri karena gejalanya memang tidak terlalu (parah). Masih banyak varian Omicron gejalanya tidak terlalu berat," jelas Ani.
Secara keseluruhan, terkonfirmasi kasus COVID-19 di Jakarta mencapai 1.300 jiwa baik kasus aktif maupun yang sudah sembuh. Sedangkan pasien yang meninggal sejak awal Desember 2023 sejumlah 3 orang.
Namun, Dinkes DKI memperkirakan peningkatan kasus akan terus terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru. Setelah itu, diprediksi bahwa kasus akan mengalami penurunan.
"Kita lihat polanya di tahun 2023 baik di bulan Mei, habis itu turun. Jadi ini mungkin akan masih naik sampai pertengahan Januari, kemudian nanti turun. Itu kalau kita lihat polanya," terangnya.
Kemudian, ia mengimbau masyarakat agar melakukan pemeriksaan mandiri apabila merasakan gejala COVID-19. Apabila hasilnya positif, penanganan akan dilakukan di Puskesmas terdekat.
"Kalau misalkan positif periksanya di Puskesmas boleh, mandiri boleh. Positif akses Puskesmas, kalau butuh obat kita kasih, nanti tetap di monitor oleh teman-teman Puskesmas," pungkas dia.
(Laporan: Nur Nasy'a Dalila)
- Penulis :
- Ahmad Munjin
- Editor :
- Ahmad Munjin