HOME  ⁄  Nasional

Simak! Pemerintah Tak Lagi Sediakan Vaksin COVID-19 Gratis Mulai 1 Januari 2024

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Simak! Pemerintah Tak Lagi Sediakan Vaksin COVID-19 Gratis Mulai 1 Januari 2024
Foto: Ilustrasi - Vaksin booster COVID-19. (iStockphoto.com)

Pantau - Vaksinasi COVID-19 resmi tidak lagi disediakan secara gratis mulai hari ini, Senin (1/1/2024). Nantinya, masyarakat dapat membeli vaksin melalui fasilitas pelayanan kesehatan.

Meski pemerintah belum merinci kisaran harganya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya telah memperkirakan biaya vaksinasi COVID-19 booster sekitar Rp100 ribu.

Kini, pemerintah hanya menyediakan imunisasi COVID-19 secara gratis kepada masyarakat lanjut usia, lansia dengan komorbid, dewasa dengan komorbid, tenaga kesehatan di garda terdepan, ibu hamil, juga remaja 12 tahun ke atas dan kelompok usia lain yang mengalami gangguan sistem imun kriteria sedang hingga berat.

Regulasi baru ini mengacu Surat Edaran (SE) Dirjen Farmalkes HK.02.02/E/2571/2023 tentang Penyediaan Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksin COVID-19 Pilihan.

"Untuk masyarakat di luar sasaran imunisasi program sebagaimana diatur pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2023 tentang Pedoman Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), dapat memperoleh akses vaksinasi melalui imunisasi pilihan secara mandiri," jelas Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Lucia Rizka Andalusia, dalam edaran resmi SE, yang dirilis Minggu (31/12/2023).

"Pemberian imunisasi COVID-19 pilihan dilaksanakan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan yang menyediakan layanan vaksinasi COVID-19," pungkasnya.

Selanjutnya, setiap fasilitas kesehatan wajib memastikan bahwa vaksin COVID-19 yang disediakan telah resmi mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI). Pengadaan vaksin dipastikan melalui distributor resmi yang ditunjuk produsen.

Sementara sebagai catatan riwayat vaksinasi COVID-19, Kemenkes menyebut akan terinput dalam sistem integrasi satu data, di aplikasi SATUSEHAT.

(Laporan: Nur Nasy'a Dalila)

Penulis :
Ahmad Munjin

Terpopuler