HOME  ⁄  Nasional

Ekonom Sebut Sri Mulyani dan Prabowo Tak Punya Chemistry

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Ekonom Sebut Sri Mulyani dan Prabowo Tak Punya Chemistry
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani (ANTARA)

Pantau - Drajad Wibowo selaku Anggota Dewan Pakar TKN seperti dilansir CNN Indonesia Senin (26/02/2024) menyebut bahwa Sri Mulyani kemungkinan tak masuk dalam daftar anggota kabinet Prabowo-Gibran. Menurut Drajad, Prabowo tidak punya chemistry yang cocok dengan Sri Mulyani.

Sementara itu, Bhima Yudhistira selaku Direktur Center of Economic and Law (CELIOS) menduga terdapat beberapa pemicu mengapa Prabowo dan Sri Mulyani tak punya chemistry sehingga membuat peluang Sri Mulyani menjadi menteri keuangan lagi kecil. 

Kepada CNN Indonesia Jumat (23/2) Bhima mengatakan "Ya jadi memang chemistry Pak Prabowo dan Bu Sri Mulyani ini memang sudah renggang," 

Pertama, hal ini karena Sri Mulyani menolak penambahan anggaran yang diajukan Prabowo sebagai menteri pertahanan. Penolakan ini mungkin karena ingin menjaga agar disiplin fiskal tetap kuat. Misalnya, menahan defisit anggaran harus di bawah 3 persen sehingga perlu kehati-hatian dalam memberikan persetujuan anggaran.

Lebih lanjut Bhima menjelaskan bahwa mulai dari anggaran Kementerian Pertahanan dan pengadaan rencana utang yang ingin disiapkan Prabowo saat itu untuk pembelian alutsista ternyata tidak mendapatkan restu dari Sri Mulyani.

Baca juga:

INDEF Khawatirkan Adanya Lonjakan Impor Susu dalam Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Hak Angket Tak Ada di Kamus Prabowo-Gibran

Kedua, masalah alokasi anggaran food estate yang awalnya direncanakan di bawah Kemenhan namun akhirnya di Kementan.

Ketiga, terkait politisasi bansos yang mendadak pada masa kampanye lalu dan di luar perencanaan APBN, Bhima menduga bahwa masalah ini ikut menjadi penyebab adanya jarak antar keduanya. Karena, hal ini membuat rencana anggaran yang disusun Kementerian Keuangan yang dikomandoi Sri Mulyani menjadi berantakan.

Sementara itu, Ronny P Sasmita selaku Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution (ISEAI) berpendapat bahwa Sri Mulyani dan Prabowo secara ideologi anggaran sebenarnya sangat cocok karena sudah sama-sama berada di kabinet Presiden Jokowi. 

Akan tetapi, menurut Ronny, Sri Mulyani mulai agak berseberangan dengan Prabowo dan Istana semenjak Jokowi mulai memainkan politik gentong babi yang diduga untuk kepentingan politik pemenangan Prabowo-Gibran.

Meskipun begitu, Sri Mulyani sendiri belum bersuara terkait hal ini. Diketahui bahwa sebelumnya ia hanya mengatakan enggan terlibat membicarakannya dan mengaku hanya ingin mengerjakan tugasnya sebagai menteri keuangan saja. 

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Latisha Asharani