Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Mahkamah Konstitusi Upaya Kembalikan Kepercayaan Publik

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Mahkamah Konstitusi Upaya Kembalikan Kepercayaan Publik
Foto: Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo memberikan kuliah umum di Universitas Andalas, Padang, Jumat (8/3/2024). (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Pantau - Mahkamah Konstitusi (MK) sudah melakukan berbagai upaya dalam menyelesaikan masalah yang 'menurunkan' kepercayaan publik terhadap MK. Hal ini disampaikan oleh Ketua MK Suhartoyo ketika menjadi narasumber Kuliah Umum di Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatra Barat, Jumat (8/3/2024).

Kuliah umum ini bertajuk 'Menuju Indonesia Emas 2045: Membangun Generasi Muda yang Berkompeten, Berintegritas, dan Berwawasan Kebangsaan: Perspektif Mahkamah Konstitusi'.

"MK sedang menjadi bagian dari sorotan publik. Karena wisudawan sebagai agent of change dalam berbagai event ke depannya. Kami sebagai pimpinan di MK berpesan bahwa MK sudah melakukan berbagai upaya dalam menyelesaikan masalah yang menurunkan kepercayaan publik. Mohon bantuannya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat di lingkungan adik-adik semua (wisudawan/wisudawati UNAND),"  jelas Suhartoyo dalam acara yang dihadiri oleh 1.200 calon wisudawan UNAND tersebut.

Suhartoyo menyebut MK kini sudah memiliki instrumen pengawasan, yakni Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).

Ia berharap MK dan MKMK dapat bersinergi untuk menghilangkan keraguan publik terhadap MK. Selain itu, MK kerap meminta agar kementerian dan lembaga lain serta para stakeholder untuk ikut mengawasi MK.

"Kami membangun penguatan kelembagaan yang melibatkan semua stakeholder MK. Kami tidak segan meminta kementerian dan lembaga serta media mengontrol MK dalam melakukan pembenahan agar kepercayaan publik kembali bisa diraih. MK kini berbeda dengan MK sebelumnya," papar Suhartoyo dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh Wakil Ketua MK Saldi Isra dan Ketua BPK Isma Yatun.

Empat Hal


Dalam acara yang dimoderatori oleh Wakil Rektor II UNAND Khairul Fahmi,  Suhartoyo juga menyampaikan ada empat hal yang harus dilaksanakan agar Indonesia Emas 2045 dapat diwujudkan.

Empat hal tersebut, yakni sumber daya manusia unggul, demokrasi yang semakin matang, pemerintahan yang lebih baik, dan mewujudkan keadilan sosial. Namun muara dari keempatnya adalah keadilan sosial.

"Bagaimana keadilan sosial itu? Bagaimana SDM unggul dan demokrasi matang? Output dan outcome-nya diperolehnya keadilan sosial. Hal yang paling esensial yang ditunggu rakyat kita. Kalau cuma SDM unggul dan pemerintahan baik, maka itu hanya omong kosong belaka," tutur Suhartoyo di Auditorium Universitas Andalas Kampus UNAND Limau Manis.

SDM Unggul


Dalam sambutannya, Rektor Efa Yonnedi dalam sambutannya menyatakan supaya indonesia tidak terjebak middle income trap, maka kata kunci yang harus diwujudkan untuk menghasilkan inovasi yang akan memandirikan bangsa Indonesia.

"Pada titik inilah UNAND hadir untuk menghadirkan SDM unggul," ujar Efa.

Untuk itu, lanjut Efa,  UNAND membutuhkan dukungan dari Bapak dan Ibu serta masyarakat luas agar UNAND lebih produktif untuk bangsa.

"Kemudian semoga kuliah umum memberikan pencerahan dan menginspirasi untuk kita semua," tandas Efa.

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Khalied Malvino