Pantau - Ketegangan muncul dalam rapat kerja Komisi II DPR RI dengan Kementerian ATR/BPN di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (25/3/2024).
Namun, persoalan tersebut bukan berasal dari konflik antara anggota dewan dengan pihak kementerian, melainkan antara para anggota Komisi II DPR RI sendiri.
Ketegangan dimulai dari pernyataan Zulkifli Anwar, anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, yang menyatakan ketidakpuasannya terhadap pernyataan anggota lain dari Fraksi PAN, Guspardi Gaus.
"Saya merasa terganggu dengan penyampaian sahabat saya di sini, Pak Guspardi Gaus, yang sedikit mengganggu perasaan saya, dengan membedakan pangkat dalam kepemimpinan tadi," ujar Zulkifli.
Awalnya, Guspardi menyatakan bahwa ia ditanya oleh beberapa wartawan tentang penunjukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri ATR/BPN.
Guspardi menuturkan, banyak yang meragukan apakah AHY, yang hanya berpangkat Mayor ketika pensiun dari militer, dapat menggantikan posisi Hadi Tjahjanto yang berpangkat Marsekal.
"Ini adalah masalah manajemen, masalah wawasan, bukan masalah militer. Ketika berada dalam konteks militer, posisi mayor seperti AHY menjadi Pangab tentu tidak sesuai dengan pangkatnya," ungkap Guspardi.
Namun, bagi Zulkifli, pernyataan Guspardi terkesan merendahkan citra AHY. Ia menekankan bahwa siapa pun yang dipilih sebagai menteri tidak perlu dikaitkan dengan pangkat militer mereka saat berada di TNI.
Perdebatan tersebut bahkan harus dihentikan oleh Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung.
"Tidak ada yang mempersoalkan pangkat militer AHY dari tadi," ujar Doli.
- Penulis :
- Aditya Andreas
