Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

MUI: Momentum Idul Fitri Bisa Jadi Wadah Rekonsiliasi Nasional

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

MUI: Momentum Idul Fitri Bisa Jadi Wadah Rekonsiliasi Nasional
Foto: Wakil Ketua Wantim MUI, Zainut Tauhid Sa'adi

Pantau - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zainut Tauhid Sa'adi mendukung upaya rekonsiliasi nasional dalam momentum Idul Fitri.

"Dalam suasana Idul Fitri, kami berharap semua perbedaan aspirasi politik selama Pemilu dapat dilupakan, baik di kalangan masyarakat maupun elit politik," kata Zainut, Selasa (16/4/2024).

Ia juga mengapresiasi langkah Prabowo Subianto yang terus berkomunikasi politik dengan berbagai pihak, termasuk pimpinan partai politik yang berada dalam koalisi yang berbeda dalam Pemilu 2024.

"Langkah tersebut menunjukkan semangat kebersamaan dalam pembangunan Indonesia ke depan. Ini juga mengingatkan pada pendekatan yang dilakukan oleh Jokowi terhadap Prabowo setelah Pilpres 2019," tambahnya.

Zainut menekankan pentingnya semangat gotong royong dan kebersamaan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.

"Setiap elit politik seharusnya bersikap negarawan, mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan kelompok atau golongan. Perbedaan pilihan politik merupakan bagian dari demokrasi, namun tidak boleh mengancam persatuan dan persaudaraan," ujarnya.

Ia juga menyambut positif kedewasaan masyarakat dalam berdemokrasi yang terlihat dalam Pemilu 2024 yang berjalan dengan damai dan aman.

"Terkait dengan gugatan di Mahkamah Konstitusi, itu adalah bagian dari proses demokrasi yang harus dihormati. Apapun keputusan yang diambil nanti, kita harus menerimanya dengan lapang dada," tegas Zainut.

Ia berharap, dengan selesainya proses Pemilu 2024, semua masyarakat Indonesia dapat bersatu kembali dan tidak terpecah belah.

"MUI menghimbau para pimpinan partai politik, tokoh masyarakat, dan agama untuk terus memberikan edukasi dan keteladanan yang baik kepada masyarakat dalam memperkokoh nilai-nilai persatuan dan persaudaraan," pungkasnya.

Penulis :
Aditya Andreas