
Pantau.com - Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno merilis penerimaan dana kampanye yang mereka gunakan sejak 23 September hingga 22 Oktober 2018 untuk kepentingan Pilpres 2019. Total penerimaan dana kampanye sebesar Rp31,7 miliar.
Dana awal kampanye Prabowo-Sandiaga pada awal pendaftaran di KPU adalah Rp2 miliar dengan rincian Rp1 miliar berasal dari Prabowo, dan Rp1 miliar lainnya berasal dari Sandiaga.
Baca juga: Ini Komentar Sandiaga Uno Soal Kasus Pembakaran Bendera Tauhid di Garut
Rilis terbaru penerimaan dana kampanye pun dipimpin langsung oleh Sandiaga di Media Center Koalisi Indonesia Adil Makmur di Jalan Sriwijaya, Jakarta, Selasa (23/10). Sandiaga mengatakan kegiatan ini akan dilakukan secara rutin dalam sebulan sekali.
"Sesuai dengan janji kami. Kami melaporkan setiap satu bulan dana kampanye secara terbuka dan transparan sesuai dengan prinsip good gorvernance," kata Sandiaga.
Sementara rinciannya, dana terbesar disumbangkan dari cawapres Sandiaga Uno yakni sebesar Rp25.567.238.239. Capres Prabowo Subianto menggelontorkan dana sebesar Rp3.761.439.000. Kemudian Partai Gerindra menyumbang Rp1.389.942.500.
Sandiaga melanjutkan, pihaknya juga merima dana suntikan dari perorangan masyarakat ataupun kelompok ketika mereka melakukan kampanye di lapangan selama satu bulan terakhir. Hanya saja, menurutnya dana dari perorangan belum semuanya tercatat dalam laporannya lantaran masyarakat yang begitu antusias.
"Suntikan dari perorangan sebanyak Rp10.050.000 dan kelompok Rp2.570.000," ungkpnya.
Baca juga: Prabowo: Sebelum Saya Terpilih, Habib Rizieq akan Kembali ke Indonesia
Di sisi lain, Sandiaga juga memaparkan total pengeluaran dana kampanye sebesar Rp16.927.997.796. Biaya tersebut dipakai untuk pertemuan tatap muka Rp1.838.907.221, pertemuan terbatas Rp14.225.764, kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye pemilihan dan peraturan perundangan sebesar Rp14.703.161.700, serta operasional lain-lain senilai Rp283.778.657.
"Dana kampanye juga dikeluarkan untuk pengeluaran dana modal dengan total biaya Rp87.894.454, pembelian peralatan Rp37.894.454, dan pengeluaran modal lain lain Rp50.000.000," paparnya.
Mantan Wakil Gubernur DKI itu menegaskan tujuan melaporkan dana penerimaan dan dana pengeluran kampanye yang mereka gunakan ini bertujuan untuk menjunjung transparansi. Sementara itu juga ia mengungkapkan dana ini juga dinilainya sangat hemat.
"Kita komit dalam prinsip keterbukaan bisa dilihat dana yang diterima dan dikeluarkan. Semoga ini bisa jadi acuan kampanye yang terbuka, semoga juga semakin pahe (paket hemat), karena belum ada sumbangan signifikan dari non paslon dari perorangan atau kelompok usaha yang tidak melanggar aturan yang tidak ditetapkan," pungkasnya.
- Penulis :
- Adryan N