
Pantau.com - Tujuh hari usai penerimaan 137 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610, pihak RS Polri Kramat Jati telah mengambil 429 sampel Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) untuk dilakukan pencocokan dengan data yang telah dikumpulkan di posko Antemorthem.
Kalab DNA Pusdokkes Polri, Kombes Pol Putu Cahyo mengatakan ratusan sampel itu didapat dari body part (potongan tubuh) yang telah dikumpulkan selama beberapa hari terakhir.
"Sampel DNA itu kita ambil dari semua body part yang telah dikirimkan ke RS Polri untuk diidentifikasi," ucap Putut di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018).
Baca juga: Tragedi Lion Air JT-610: Mimpi Umar Umroh Bareng Istri Pupus di Tanjung Karawang
Namun, dari ratusan sampel DNA yang telah dikumpulkan itu, kata Putut, tidak menutup kemungkinan adanya DNA yang sama dan berjumlah lebih dari satu.
Dengan adanya sampel DNA yang sama itu, tidak memberikan kendala apapun. Justru dengan adanya sampel DNA yang berjumlah banyak sangat mempermudah untuk mengidentifikasi dan menyatukan semua potongan tubuh menjadi satu kesatuan.
"Tidak ada masalah, itu akan mempermudah semuanya," kata Putut.
Baca juga: Pantau Story: Ketegaran Harry di Tengah Sekelumit Masalah dalam Tragedi Lion Air JT-610
Lebih lanjut, Putut menyebut dari perhitungan kasar yang telah dilakukannya, 429 sampel DNA yang dikumpulkan mewakili beberapa identitas korban pesawat Lion Air JT-610 pada setiap kantongnya yang saat ini mencapai 137.
"Jika kita hitung secara kasar ya, dari ratusan sampel DNA yang kita ambil itu sudah mewakili 3 identitas korban. Itu dari satu kantong jenazah," papar Putut.
- Penulis :
- Adryan N