
Pantau - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menyampaikan bahwa dalam 100 hari pertama masa kerjanya di Kabinet Merah Putih, ia akan fokus pada pemantapan struktur dan penataan sistem di Kementerian HAM. Hal ini diungkapkan Pigai saat berbicara di Jakarta pada Rabu (23/10/2024).
"Yang jelas, dua tiga bulan pertama itu ‘kan nomenklatur, pemantapan struktur, pembentukan struktur, revitalisasi struktur. Yang kedua adalah sistem tatanan, rangkaian sistemnya," kata Pigai.
Baca juga: Ketum KADIN Anindya Bakrie Sowan ke Menteri Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya
Namun, Pigai mengakui bahwa proses penempatan personel di Kementerian HAM merupakan tantangan tersendiri. Meski pembentukan struktur dan sistem dianggapnya sebagai tugas yang relatif mudah, merekrut personel adalah pekerjaan yang jauh lebih berat.
"Kalau buat struktur dan sistem itu gampang. Kecillah itu, pekerjaan kecil. Tapi, begitu sudah bicara tentang memasukkan orang, pekerjaan berat karena kita harus hadirkan minimal itu 200 orang. Emang ada 200 orang yang mau pindah sini? Kan susah juga itu," tegas Pigai.
Selain fokus pada struktur dan personel, Pigai yang merupakan Menteri HAM pertama di Indonesia, juga menyinggung pengadaan sarana dan prasarana bagi kementeriannya. Kementerian HAM merupakan hasil pemekaran dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), sehingga perlu didukung fasilitas yang memadai.
"Fasilitas itu tergantung budgeting (penganggaran). Kalau budget (anggaran) kita cukup, kita akan bisa mengadakan fasilitas yang cukup," tambahnya.
Untuk itu, Pigai menekankan pentingnya penguatan anggaran di Kementerian HAM selama masa kerjanya. Ia berharap agar kementeriannya mendapatkan alokasi anggaran yang memadai untuk menunjang tugas-tugas besar yang akan dihadapi.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi