
Pantau - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan akan membatasi setiap perjalanan dinas yang tidak efektif bagi setiap jajarannya sebagai langkah untuk melakukan efisiensi anggaran.
Menag mengatakan, perjalanan dinas seharusnya bisa diganti dengan Zoom karena sering kali perjalanan dinas dilakukan hanya untuk mencari oleh-oleh.
"Kemudian, para Kanwil, banyak itu undangan, juga hadir. Semuanya bisa kita selesaikan dengan Zoom, maka kita akan lakukan dengan Zoom," kata Nasaruddin dalam acara Hari Anti Korupsi, Kementerian Agama, Senin (2/12).
"Perjalanan dinas dilakukan ke Jakarta tiga hari, satu harinya nongol, tapi hari kedua ke Tanah Abang, ke mana-mana. Apa yang dibawa pulang ke daerahnya? Koper oleh-oleh, baju kaus, dan sebagainya. Tapi materi yang bermanfaat untuk umat, kepada bangsa, enggak kelihatan," tambahnya.
Menag meminta agar jajaran Kemenag berpikir jujur dan obyektif serta rasional dalam merencanakan perjalanan dinas.
Baca juga: Menag Nasaruddin Umar Minta Pendidikan Agama Tanamkan Rasa Cinta Sejak Dini
Ia menjelaskan bahwa setiap perjalanan dinas tidak berdampak banyak terhadap negara, institusi, maupun masyarakat. Dari penelitian yang pernah dibacanya, implikasi kebermanfaatan perjalanan dinas hanya 0,5 persen.
Di samping itu, uang yang dikeluarkan tidak akan sebesar ketika harus berangkat dari satu wilayah ke wilayah lain. Hal tersebut tentu akan membuat pemborosan. Jadi, lanjut dia, jika bisa diselesaikan dua atau tiga orang, cukup itu saja yang berangkat.
Maka dari itu, Kemenag juga akan mengurangi hingga 50 persen anggaran perjalanan dinas untuk tahun mendatang.
"Jadi untuk kedepan Kementerian Agama, kita akan membatasi perjalanan dinas. Jadi, Ibu Menteri Keuangan, kita akan potong perjalanan dinas ini 50 persen," pungkasnya
- Penulis :
- Tubagus Rachmat
- Editor :
- Tubagus Rachmat