Pantau.com - Ditengah isu batalnya poros ketiga, kini muncul poros Jusuf Kalla (JK) yang disebut-sebut bakal menjadi pesaing kuat Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019.
Tanggapi dingin kabar tersebut, Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan justru menantang JK untuk penuhi persyaratan Presidential Treshold agar bisa mengusung capres 2019.
"Apa yang mesti ditakutkan, memang undang-undang mengizinkan untuk itu, ya (kalau) dia (JK) bisa menggalang 20 persen (ambang batas), silahkan saja," ujar Anggota Komisi I DPR RI itu saat dihubungi Pantau.com, Kamis 15 Maret 2018.
Suami Inggrid Kansil itu mengaku tak mempersoalkan niatan JK untuk ikut berkontestasi meramaikan ajang pesta demokrasi lima tahunan itu. "Kita (Demokrat) biasa aja. wajar kalau semua orang ingin partisipasi di dalam Pilpres, saya fikir itu hak masing-masing individu untuk maju," tutur Syarief.
Baca juga: Sempat Geger, Poros Ketiga Pilpres Kini Bak Sebuah 'Mimpi'
Sebelumnya diberitakan Pantau.com, pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio memprediksi akan ada poros baru yang berasal dari kubu Jusuf Kalla.
"Sampai kita berfikir (Jokowi dan Prabowo) itu terus dan kita lupa ada poros lain. Kalau mereka bergerak kekuatannya bisa sama besarnya dengan Jokowi, yakni poros Jusuf Kalla," kata Hendri Satrio di Jakarta, Selasa 13 Maret 2018.
Aturan hukum yang tidak memungkinkan Jusuf Kalla mencalonkan kembali sebagai cawapres membuat dirinya kemungkinan besar akan memilih calon lain untuk mengisi kekuatan porosnya. "Memang JK tidak bisa jadi cawapres lagi tapi bukan berarti dia tidak bisa alihkan ke calon lain." katanya.
Baca juga: Ketika Poros Jusuf Kalla Diprediksi Saingi Jokowi dan Prabowo
- Penulis :
- Dera Endah Nirani
