
Pantau - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pembangunan Terminal 4 bandara Soekarno-Hatta belum menjadi prioritasnya. Namun menjadikan bandara tersebut menjadi lebih rapi dan efisien.
"Kita sudah sampaikan, kalau memang belum dibutuhkan, kenapa kita harus lakukan. Anggaran hingga Rp 14 triliun, ternyata dengan Rp 1 triliun kita bisa rapikan semua dengan baik. Saya rasa ini efisiensi yang luar biasa," ujar Erick saat meninjau progres Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Ia menegaskan, bandara adalah jendela sebuah bangsa. Baik wisatawan maupun pengunjung yang datang dari luar negeri pasti yang pertama dilihat adalah fasilitas, pelayanan, dan kenyamanan bandaranya.
"Kita perlu meng-upgrade bandara-bandara di Indonesia,” katanya.
Baca juga: Erick Thohir Minta Persingkat Waktu Tempuh Kereta Bandara
Untuk tahap awal, peningkatan akan dilakukan secara bertahap dimulai dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Banten dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Menurutnya, upaya peningkatan kualitas bandara tidak selalu harus dengan pembangunan terminal baru.
Erick menyebut, langkah efisiensi ini tidak hanya memberikan penghematan besar, tetapi juga meningkatkan kapasitas penumpang Bandara Internasional Soekarno-Hatta secara signifikan, dari 56 juta menjadi 94 juta penumpang per tahun.
"Saya mengapresiasi seluruh tim dari PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports. Di Kementerian BUMN, kami melakukan review terhadap proyek-proyek yang dinilai yang tidak efisien di BUMN," katanya.
Dengan langkah ini, Erick berharap bandara di Indonesia tidak hanya memenuhi standar internasional, tetapi juga menjadi kebanggaan bangsa yang mampu bersaing di kancah global.
- Penulis :
- Tubagus Rachmat