Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Kongres ke-1 Gekrafs, Wamenparekraf Dorong Ekonomi Kreatif Jadi Mesin Pertumbuhan Baru

Oleh Sofian Faiq
SHARE   :

Kongres ke-1 Gekrafs, Wamenparekraf Dorong Ekonomi Kreatif Jadi Mesin Pertumbuhan Baru
Foto: Wamen Ekraf Irene Umar saat memberikan pidatonya pada Kongres 1 Gekrafs di Senayan Park, Jakarta Selatan - pantau.com/sofian

PantauKongres I Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) resmi diselenggarakan dengan tema “ekonomi kreatif masa depan Indonesia” di Dome, Senayan Park, Jakarta hari ini. Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar dalam pidatonya menyampaikan bahwa Gekrafs, yang kini disebut Ekraft, merupakan motor pertumbuhan baru bagi Indonesia.

“Ekraft ini merupakan new engine of growth untuk Republik Indonesia. Dalam waktu 272 hari sejak terbentuknya kementerian ini dari sebelumnya hanya sebuah badan, kami butuh teman-teman Ekraft sebagai lighthouse yang ada buat kita untuk di seluruh dunia,” kata Irene dalam pidatonya di Kongres I Gekrafs, Sabtu (19/7/2025).

Irene menyebut, acara ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Gekrafs sebagai wadah pelaku ekonomi kreatif di Indonesia.

Lanjutnya, ia menekankan pentingnya efisiensi dalam ekosistem ekonomi kreatif tanpa mengurangi daya inovasi. Ia juga menyoroti komitmen pemerintah untuk terus mendukung sektor ini secara berkelanjutan.

“Efisiensi bisa menghasilkan kreativitas yang luar biasa. Kami di Kementerian Ekonomi Kreatif berkomitmen untuk tidak menghentikan langkah maju kita bersama,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Irene menuturkan bahwa selama enam tahun terakhir, Ekraft berjuang sendiri. Namun kini, dengan kehadiran kementerian dan dukungan lintas sektor, perjuangan tersebut bisa dilakukan bersama.

Selain itu, ia juga menyinggung pentingnya nation branding, menyebut ekonomi kreatif sebagai merek dagang bangsa Indonesia.

“Budaya adalah source code kekayaan terbesar Indonesia. Ini saatnya kita mengkomersialisasikan dan mengokonomikan budaya. Jangan malu-malu, mari tunjukkan kepada dunia apa yang dimiliki Indonesia,” tambahnya.

Kongres ini juga dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

Penulis :
Sofian Faiq
Editor :
Sofian Faiq