Pantau - Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mendalami polemik terkait pagar sepanjang 30,16 kilometer yang terpasang di perairan Kabupaten Tangerang, Banten. DPR berupaya mengidentifikasi pihak yang bertanggung jawab atas pemasangan pagar tersebut.
“Kami sudah meminta komisi teknis untuk mengecek pihak-pihak yang terlibat. Ada banyak klaim tanggung jawab, mulai dari kelompok nelayan hingga masyarakat tertentu,” ujar Dasco di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Selasa (14/1/2025).
Dasco menegaskan pentingnya memastikan informasi akurat sebelum memanggil pihak-pihak terkait.“Kami tidak ingin salah langkah. Karena itu, saat ini kami sedang mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk aparat penegak hukum, untuk mengetahui siapa yang berada di balik pemasangan pagar ini,” tambahnya.
Baca Juga:
Pasca-Putusan MK, Sufmi Dasco Pimpin Pertemuan Bahas Upah bersama Pemerintah dan Buruh
Ia juga menyebutkan bahwa DPR akan mengirim tim komisi teknis untuk melakukan pengecekan langsung ke lapangan setelah masa reses selesai pada 20 Januari 2025.
“Setelah masa reses, kami akan menugaskan komisi teknis untuk turun langsung ke lokasi guna memastikan kebenaran informasi dan situasi di lapangan,” imbuh Dasco.
Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menyegel pagar tersebut atas instruksi Presiden Prabowo Subianto. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Pung Nugroho Saksono, mengatakan perintah penyegelan diberikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, atas arahan Presiden.
"Instruksi dari Pak Presiden sangat jelas, negara tidak boleh kalah. Pagi tadi, saya menerima perintah langsung dari Pak Menteri untuk segera melakukan penyegelan," kata Pung saat melakukan penyegelan di Tangerang, Kamis (9/1).
Polemik pagar laut ini telah menjadi perhatian publik, terutama terkait dampaknya terhadap aktivitas masyarakat pesisir dan kelestarian lingkungan perairan. DPR berkomitmen untuk memastikan penyelesaian masalah ini sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah
