
Pantau - Kebakaran hebat yang melanda kawasan Kemayoran Gempol, Kebon Kosong, Jakarta Pusat, menyisakan tantangan besar bagi ratusan warga terdampak, terutama anak-anak. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, insiden yang terjadi pada Selasa (21/5) dini hari itu menghanguskan 543 rumah dan memaksa 1.797 warga mengungsi.
Anak-anak Bersekolah Tanpa Seragam
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebutkan bahwa 279 anak kini berada di pengungsian di Posko Polres Metro Jakarta Pusat. Sebagian dari mereka tetap bersekolah meskipun tidak memiliki seragam karena terbakar.
"Beberapa anak harus pergi ke sekolah dengan pakaian biasa, tetapi pihak sekolah sudah berkoordinasi untuk memastikan mereka tetap dapat mengikuti pembelajaran tanpa memandang pakaian," ujar Ade Ary, Rabu (22/1/2025).
Baca Juga:
Kebakaran di Kemayoran Gempol Jakpus, 543 Rumah Hangus
Sekolah-sekolah di sekitar lokasi, seperti SD 13, 15, dan 17, tetap melanjutkan kegiatan belajar-mengajar dengan memperhatikan kebutuhan khusus siswa terdampak.
Trauma Healing untuk Anak-anak
Polwan dari Bidpropam Polda Metro Jaya dan petugas Dinas Sosial (Dinsos) turun langsung ke lapangan untuk memberikan trauma healing bagi anak-anak. Di posko pengungsian, mereka menghibur anak-anak melalui permainan, mainan edukatif, hingga pemberian snack.
"Kami ingin memastikan anak-anak tidak hanya merasa aman secara fisik tetapi juga secara emosional. Pemulihan trauma ini penting untuk membantu mereka kembali merasa nyaman dan tenang," ujar seorang petugas.
Pelayanan Kesehatan dan Dapur Umum
Selain trauma healing, layanan kesehatan gratis dan dapur umum didirikan untuk membantu para pengungsi, terutama anak-anak, lansia, dan ibu hamil. Tim medis siaga di lokasi untuk memberikan pemeriksaan kesehatan rutin, memastikan kondisi para korban tetap terjaga selama di pengungsian.
Kronologi dan Respons Cepat
Kebakaran yang terjadi pada pukul 00.35 WIB tersebut berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran dalam waktu lima jam. Saat ini, proses pendinginan telah selesai, dan fokus beralih pada pemulihan kehidupan warga terdampak.
Pemerintah daerah dan pihak terkait terus berupaya memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi, seperti makanan, pakaian, dan fasilitas kesehatan, sembari mencari solusi jangka panjang untuk penanganan dampak kebakaran ini.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah