
Pantau.com - Peneliti S2 Kajian Intelijen Universitas Indonesia Ridlwan Habib menilai kelancaran acara reuni akbar 212 di Monas, Minggu, 2 Desember 2018, menunjukkan pemerintahan Jokowi pro terhadap Islam.
"Kelancaran acara reuni ini membuktikan rezim Jokowi pro Islam. Acara sebesar itu sangat lancar karena petugas juga sangat membantu," kata Ridlwan di Jakarta, Minggu, 2 Desember 2018.
Baca juga: Mulai dari Capres Prabowo, Ini Para Tokoh yang Ikut Hadir dalam Reuni 212
Ridlwan mengatakan kelancaran acara tersebut lantaran pemerintah memfasilitasi aspirasi rakyat dengan dibantu aparat keamanan untuk mengamankan acara.
Dia menilai tudingan rezim Jokowi anti Islam dan membatasi kegiatan Islam terbantahkan melalui acara tersebut. "Ada ribuan aparat keamanan yang mengatur lalu lintas, petugas kebersihan, bahkan jadwal kereta api di Gambir pun dialihkan demi kenyamanan peserta reuni," ujarnya.
Mengenai hadirnya kandidat capres Prabowo Subianto di acara itu, menurut Ridlwan, hal itu sangat wajar. "Itu biasa saja, kalau soal dugaan pelanggaran pemilu itu ranahnya Bawaslu," katanya.
Yang jelas, klanjut Ridlwan, pemerintahan Jokowi terbukti membiarkan kegiatan itu berlangsung lancar, meskipun Presiden Jokowi lebih memilih meresmikan instalasi PLN bagi 200 ribu warga Bantarjati, Bogor dan tidak hadir di acara tersebut.
Baca juga: Panitia Sebut Peserta Reuni 212 Mencapai 3 Juta Orang
"Saya kira skala prioritas Pak Jokowi jelas untuk masyarakat umum. Wajar saja tidak datang. Tapi acaranya lancar. Jadi rezim ini sangat pro Islam, " kata Ridlwan.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi