
Pantau - Ketua Umum DPP Pemuda Tani Indonesia (PTI) Budisatrio Djiwandono berkesempatan menyambangi booth Pantau.com di event Pemuda Tani Indonesia berkolaborasi dengan Agrinovation di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (22/2/2025).
Baca juga: Rakernas Pemuda Tani Indonesia, Budisatrio Djiwandono Dorong Edukasi Petani
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Chief Operating Officer (COO) Pantau.com, Aldi Ramadhan Zein untuk memperkenalkan lebih jauh Pantau.com sebagai media online yang mengusung slogan "Berani Berimbang" ke khalayak yang lebih luas.
Pantau.com mendapat kesempatan memperkenalkan lebih luas lagi bagi masyarakat dalam event ini dengan menyuguhkan sebuah permainan, yakni spin wheel.
Sejumlah pengunjung event Pemuda Tani Indonesia x Agrinovation ini turut meramaikan keseruan booth Pantau.com.
Pemuda Tani Indonesia semakin berkembang sebagai wadah bagi anak muda yang ingin mempelajari dan berkontribusi di sektor pertanian.
Baca juga: Budisatrio Dorong Anak Muda Ambil Peran di Sektor Pertanian
Melalui berbagai program edukasi dan pelatihan, organisasi ini membuka peluang bagi generasi muda untuk memahami pertanian secara lebih mendalam serta membangun jejaring di industri pangan.
Ketua Umum DPP Pemuda Tani Indonesia, Budisatrio Djiwandono, menegaskan pertanian bukan sekadar sektor tradisional, tetapi juga masa depan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, anak muda perlu diberikan wawasan dan keterampilan agar dapat terlibat secara aktif.
“Kita ingin memberikan pemahaman bahwa pertanian bukan hanya soal bercocok tanam, tapi juga inovasi, teknologi, dan bisnis. Lewat Pemuda Tani, anak-anak muda bisa belajar dan berkiprah,” ujar Budisatrio dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pemuda Tani Indonesia di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (21/2/2025).
Rakernas yang berlangsung selama dua hari ini dikemas dengan Sekolah Tani II, di mana para kader mendapatkan edukasi langsung dari para ahli. Hadir sebagai narasumber antara lain Ketua Umum HKTI Fadli Zon, Menteri Pertanian (Mentan) Sulaiman, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Selain itu, acara ini juga menjadi ajang diskusi mengenai tantangan dan peluang pertanian modern, termasuk bagaimana anak muda dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing hasil pertanian Indonesia.
Budisatrio menekankan, regenerasi petani sangat penting mengingat mayoritas petani di Indonesia saat ini berusia di atas 50 tahun. Jika tidak ada anak muda yang mau terjun ke sektor ini, ketahanan pangan nasional bisa terancam.
“Lewat Pemuda Tani, kita ingin memastikan ada generasi penerus yang siap membangun pertanian dengan cara yang lebih inovatif dan modern. Kita bisa menjadi negara swasembada pangan dan bahkan menjadi lumbung pangan dunia,” tambahnya.
Melalui program pelatihan, kerja sama dengan pemerintah, serta berbagai inisiatif kewirausahaan, Pemuda Tani Indonesia berupaya menciptakan ekosistem yang mendukung anak muda dalam berkarier di sektor pertanian.
Dengan semakin banyaknya anak muda yang terlibat, harapannya pertanian Indonesia bisa berkembang lebih maju dan berkelanjutan.
- Penulis :
- Khalied Malvino