
Pantau - Anggota Komisi IX DPR RI, Zainul Munasichin mengatakan keberadaan dapur Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bisa membuka lapangan pekerjaan baru di daerah karena dari pembangunan hingga beroperasi dapur MBG tentu memerlukan tenaga kerja.
"Mulai dari pembangunan hingga beroperasi dapur MBG tentunya membutuhkan tenaga kerja, dengan demikian lapangan kerja baru bertambah sehingga bisa mengurangi angka pengangguran di Indonesia khususnya Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat," kata Zainul, Rabu (5/3/2025).
Setiap Dapur MBG wajib mempekerjakan minimal 47 tenaga kerja yang terdiri dari ahli masak, staf dapur, tenaga distribusi, lapangan, dan kebersihan. Selain itu, Badan Gizi Nasional (BGN) juga menugaskan kepala dapur, akuntan, dan ahli gizi untuk mendukung operasional dapur.
Baca juga: BPOM Pastikan MBG Aman Dikonsumsi dan Dibawa Pulang Selama Ramadan
Selain itu, untuk penyediaan bahan makanan dapur MBG pun harus berkoordinasi dengan masyarakat sekitar seperti petani, peternak, nelayan maupun distributor. Sehingga terjadi perputaran ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di daerah.
Program yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi para pelajar untuk menciptakan generasi yang sehat dan cerdas, sekaligus mendorong peningkatan perekonomian daerah serta mengurangi angka pengangguran, khususnya di Kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali.
Meskipun dirinya tidak tahu persis berapa jumlah SPPG untuk mendukung pelaksanaan Program MBG yang sudah berdiri di Kabupaten Sukabumi, tetapi program tersebut sudah mulai dirasakan. Pihaknya akan bekerjasama dengan BGN gencar memberikan sosialisasi tentang MBG kepada masyarakat agar berjalan lancar dan terlaksana secara merata
"Kami dari legislatif yang bekerjasama dengan BGN gencar memberikan sosialisasi tentang MBG kepada masyarakat dengan tujuan program ini berjalan lancar dan terlaksana secara merata. Mungkin, masih banyak di wilayah Sukabumi yang belum mendapatkan program ini, tetapi kami memastikan seluru sekolah mendapatkannya karena dilakukan secara bertahap," jelasnya.
Sementara itu, selain memastikan kecukupan gizi, SPPG juga mengawasi kebersihan, pengelolaan gizi, dan limbah dapur dengan ketat. SPPG bertanggung jawab atas pembuatan dan distribusi MBG kepada pelajar dengan memperhatikan standar kebersihan dan keamanan pangan untuk menjamin kualitas gizi.
Baca juga: Zulhas: Pemerintah Rumuskan Aturan Tugas Kementerian Dalam MBG
- Penulis :
- Laury Kaniasti