Pantau.com - Ahmad Dhani beranggapan kasus hukum terkait ujaran kebencian yang menjeratnya karena sentimen politik. Hal itu terlihat dari pandangan politik yang berbeda antara Dhani dan pelapornya saat Pilkada DKI 2016.
"Unsur politiknya,waktu itu mas Dhani mendukung pasangan Anies-Sandi. Sedangkan pelapor mendukung Ahok-Djarot. Itu diakui dipersidangan," kata kuasa hukum Ahmad Dhani, Ali Lubis, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 10 Desember 2018.
Baca juga: Ahmad Dhani Batal Bacakan Pleidoi, Kenapa Tuh?
Ditemui di lokasi yang sama, Ahmad Dhani juga menegaskan bahwa dirinya akan membuktikan argumen tersebut kepada majelis hakim pada persidangan pekan depan dalam agenda penyampaian pledoi pribadi.
"Jelas dalam pledoi saya ini unsur politiknya lebih kuat dan akan saya buktikan dalam pledoi saya minggu depan. Akan saya buktikan dengan sah dan meyakinkan. Saya akan buktikan kepada hakim ini murni politik bukan hukum," tegasnya.
Kasus yang menjerat Ahmad Dhani bermula dari cuitan Twitter di akun media sosial pada 2017 silam. Kala itu Ahmad Dhani membuat cuitan soal penista agama.
Baca juga: Didampingi Sang Anak, Ahmad Dhani Siap Jalani Sidang Pleidoi
Cuitan akun Twitter Ahmad Dhani kemudian diperkarakan oleh Jack Lapian dari BTP Network yang merupakan pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Jack Lapian menganggap cuitan Ahmad Dhani tersebut mengandung unsur hate speech.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi
