Pantau.com - Ahmad Dhani batal membacakan pleidoi atau nota pembelaan pribadinya dalam sidang lanjutan perkara ujaran kebencian di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Pembatalan itu lantaran ada beberapa poin yang perlu disunting oleh Dhani. Sehingga majelis hakim meminta pentolan band Dewa itu untuk melengkapinya terlebih dahulu.
"Sebenarnya dijadwalkan pembacaan pleidoi Mas Dhani secara pribadi. Sudah disiapkan tapi tadi majelis hakim meminta ini dilakukan secara komprehensif, dilakukan secara lisan maupun tertulis. Jadi diberikan waktu satu minggu untuk menyiapkan kembali," kata pengacara Dhani, Hendarsam Marantoko usai sidang, Senin (10/12/2018).
Baca juga: Didampingi Sang Anak, Ahmad Dhani Siap Jalani Sidang Pleidoi
Lebih lanjut Ahmad Dhani memaparkan, salah satu poin yang terlupa yakni hasil riset yang telah dilakukan oleh tim kuasa hukumnya.
"Selama ini kita sudah melakukan riset di semua Pengadilan Negeri tidak ada terdakwa kasus pasal 27, soal pencemaran nama baik, atau pasal 28, ujaran kebencian, tidak ada yang diputus bersalah jika mereka tidak menyebutkan subjek hukum yang jelas," papar Dhani.
"Ini salah satu poin penting yang harus disampaikan ke majelis. Agar jangan sampai ini justru pertama kali terjadi di Jakarta," ujarnya.
Dhani menyampaikan hasil riset itu bukan satu-satunya poin yang ingin ia sampaikan. Namun ia enggan membeberkannya lebih lanjut. Pada sidang lanjutan sore tadi, tim kuasa hukum Dhani telah menyampaikan pleidoi.
Baca juga: Polda Jatim Limpahkan Berkas Ahmad Dhani ke Kejati
Dhani menegaskan pleidoi yang disampaikan pengacaranya lebih kepada aspek hukum. "Poin pembelaan saya dengan kuasa hukum itu berbeda. Kalau saya dari aspek sosial, politik," ucapnya.
Kasus yang menjerat Ahmad Dhani bermula dari cuitan Twitter di akun media sosial pada 2017 silam. Kala itu Ahmad Dhani membuat cuitan soal penista agama.
Cuitan akun Twitter Ahmad Dhani kemudian diperkarakan oleh Jack Lapian dari BTP Network yang merupakan pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Jack Lapian menganggap cuitan Ahmad Dhani tersebut mengandung unsur hate speech.
- Penulis :
- Adryan N
