
Pantau - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto agar tidak tergesa-gesa dalam melonggarkan aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), demi menjaga keberlangsungan industri nasional.
Ketua Bidang Industri Manufaktur Apindo, Adhi Lukman, menegaskan bahwa pelonggaran aturan TKDN harus mempertimbangkan kesiapan dan daya saing industri dalam negeri, khususnya sektor yang telah berhasil mencapai tingkat TKDN tinggi.
Ia menjelaskan bahwa Apindo telah menjalin komunikasi dengan kementerian terkait dan menegaskan bahwa usulan mereka tidak dimaksudkan untuk menghapus aturan TKDN secara menyeluruh.
"Usulan Apindo memikirkan industri dalam negeri. Industri dalam negeri, di mana kalau memang tidak siap atau dalam negeri belum siap, tentunya kami berharap arahan Bapak Presiden bisa dilaksanakan secepatnya untuk memudahkan yang kita butuhkan," ujar Adhi.
Dorongan Insentif dan Kemudahan Perizinan
Selain itu, Apindo mengusulkan agar pemerintah memberikan insentif tambahan sebagai bentuk perlindungan terhadap industri lokal.
Menurut Adhi, insentif dapat meningkatkan daya saing industri dan mendorong pelaku usaha nasional untuk lebih memanfaatkan produk dalam negeri.
"Contohnya misalnya kalau industri susu. Industri susu kan sekarang sekitar 20% masih menyerap lokal, kemudian 80% masih habis. Kalau nanti peternak susu dalam negeri meningkat produksinya, tentunya kita berharap industri dalam negeri juga menyerap semaksimal mungkin," paparnya.
Tak hanya insentif, kemudahan perizinan usaha juga menjadi sorotan Apindo sebagai upaya mendukung industri yang sudah memenuhi tingkat TKDN tinggi.
"Jadi tidak harus berupa fiskal, tapi bisa juga kemudahan perizinan dan lain sebagainya, sehingga ini akan mendorong pelaku usaha dalam negeri untuk berlomba-lomba memanfaatkan produk lokal," tambahnya.
Respons Presiden Prabowo
Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto menyampaikan akan menginstruksikan perubahan aturan TKDN dalam acara Sarasehan Ekonomi setelah mendengarkan aspirasi para pengusaha.
Menurut Prabowo, meskipun aturan TKDN dibuat dengan semangat nasionalisme, implementasi yang terlalu kaku justru dapat melemahkan daya saing industri nasional.
"Saya sudah kasih instruksi TKDN, sudah lah niatnya baik nasionalisme, kalau sudah kenal saya lama ya saya itu paling nasionalis, kalau jantung saya dibuka mungkin yang keluar merah putih. Tapi kita harus realistis, kalau TKDN dipaksakan, kita bisa jadi kalah, tidak kompetitif," ujar Prabowo.
"TKDN fleksibel saja lah diganti dengan insentif, tolong ya para pembantu saya menteri saya, udah lah realistis, TKDN dibikin realistis aja," tutupnya.
- Penulis :
- Pantau Community