
Pantau - Produksi minyak maksimum dari negara-negara anggota OPEC+ diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 253.000 barel per hari (bph) pada bulan Mei 2025 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Berdasarkan perhitungan RIA Novosti yang mengacu pada data resmi dari OPEC+, lonjakan produksi ini mencerminkan adanya penyesuaian strategi dari beberapa negara anggota, termasuk Rusia, Aljazair, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Irak, Kuwait, Kazakhstan, dan Oman.
Perbandingan Produksi April dan Mei 2025
Pada bulan April 2025, produksi maksimum tanpa mempertimbangkan rencana kompensasi tercatat sebesar 30,554 juta bph.
Jika skema kompensasi diberlakukan, maka volume produksi maksimum pada April diperkirakan turun menjadi 30,332 juta bph.
Sementara itu, untuk bulan Mei 2025, produksi maksimum diproyeksikan mencapai 30,963 juta bph dengan adanya rencana kompensasi.
Tanpa rencana kompensasi, angka tersebut diperkirakan mencapai 30,585 juta bph.
Artinya, baik dengan maupun tanpa rencana kompensasi, peningkatan produksi dari April ke Mei tercatat sebesar 253.000 bph.
Strategi Produksi dan Dampaknya
Kenaikan ini menandakan langkah koordinatif yang dilakukan oleh negara-negara OPEC+ dalam merespons dinamika pasar energi global.
Penyesuaian produksi ini kemungkinan besar merupakan bagian dari strategi jangka menengah untuk menstabilkan harga minyak dan menjaga pasokan energi di tengah fluktuasi permintaan global.
Analis memperkirakan bahwa perubahan produksi ini juga akan memengaruhi sentimen pasar dan harga minyak dunia dalam beberapa bulan ke depan.
- Penulis :
- Pantau Community