HOME  ⁄  Nasional

Program Makan Bergizi Gratis Dongkrak Produksi Susu Lokal dan Ekonomi Warga Cimahi

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Program Makan Bergizi Gratis Dongkrak Produksi Susu Lokal dan Ekonomi Warga Cimahi
Foto: Program Makan Bergizi Gratis dorong produksi susu lokal dan buka lapangan kerja baru di Cimahi.

Pantau - Program prioritas pemerintah, Makan Bergizi Gratis (MBG), yang saat ini berjalan di Cimahi, Jawa Barat, menjadi angin segar bagi para pelaku usaha susu lokal karena menyerap hampir 150 liter susu sapi perah per hari dari peternakan di Jatinangor, Sumedang.

Manajer Nusa Dairy Indonesia, Sandi Andriana, menjelaskan bahwa kehadiran MBG menjadi pasar baru bagi susu lokal sekaligus mendorong peningkatan kapasitas produksi.

Permintaan susu dari MBG di Cimahi mencapai 370 liter per hari untuk memenuhi kebutuhan 3.500 siswa penerima manfaat.

Saat ini, produksi susu lokal baru bisa memenuhi sekitar 150 liter per hari, sehingga masih terdapat kekurangan untuk mencapai target permintaan.

Melihat peluang tersebut, Nusa Dairy Indonesia berencana menambah populasi sapi sesuai kapasitas kandang agar bisa meningkatkan produksi.

Manfaat Ekonomi MBG: Lapangan Kerja Baru dan Peningkatan Kesejahteraan

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Cimahi menjadi pelaksana program MBG untuk 3.500 siswa di sejumlah sekolah, bekerja sama dengan Koperasi Jagri guna menyediakan susu tiga kali per pekan.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, peternakan tempat Sandi bekerja akan merekrut lebih banyak pekerja guna meningkatkan kapasitas produksi.

Menurut Sandi, usaha susu sapi yang merupakan bagian dari UMKM ini juga memberikan dampak ekonomi langsung berupa pembukaan lapangan kerja baru di wilayah sekitar, yang sebelumnya mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani serabutan.

"Program ini memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan ekonomi masyarakat," ujar Sandi.

Adam Darmawan, pengelola SPPG Kota Cimahi, mengatakan pihaknya bermitra dengan kelompok peternak sapi perah di sekitar kota dan menyebut MBG sebagai peluang bisnis besar dengan manfaat ekonomi tinggi.

"Secara pribadi, kelompok, dan lingkungan, dampaknya terasa sangat besar," kata Adam.

Program MBG resmi dimulai secara nasional pada 6 Januari 2025 dan dilaksanakan oleh SPPG, yaitu dapur umum yang memasak dan mendistribusikan makanan bergizi gratis.

Sasaran utama program ini adalah anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Setiap dapur SPPG dipimpin oleh kepala unit dan dibantu ahli gizi serta akuntan untuk memastikan akurasi data dan kualitas gizi.

Per 17 Januari 2025, tercatat 238 SPPG sudah beroperasi di 31 provinsi dan melayani 650.000 penerima manfaat.

Presiden menargetkan jumlah penerima MBG mencapai 3 juta orang pada April 2025, 6 juta pada Agustus, 15–17 juta pada September, dan menembus angka 82,9 juta orang hingga akhir 2025.

Penulis :
Arian Mesa