
Pantau - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, akan mengandalkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dan program Sekolah Rakyat sebagai strategi utama dalam mengentaskan kemiskinan di daerah tersebut.
Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyatakan rasa optimisnya terhadap efektivitas DTSEN, yang disampaikan langsung oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam acara Koordinasi Pembangunan Sekolah Rakyat di Pendopo Kabupaten Situbondo, Sabtu (tanggal tidak disebutkan).
"Data ini (DTSEN) membuat kebijakan lebih presisi, kami bisa tahu siapa yang miskin ekstrem, siapa yang perlu disekolahkan, siapa yang butuh intervensi, dan ini menjadi jurus pamungkas untuk mengatasi kemiskinan", ujar Yusuf Rio.
Sekolah Rakyat Jadi Ruang Lahirnya Harapan Baru
Program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto akan dijadikan pendekatan pendidikan untuk mendukung pengentasan kemiskinan.
Pemerintah Kabupaten Situbondo telah menyiapkan lahan seluas 6 hektare untuk pembangunan Sekolah Rakyat.
Tak hanya itu, bangunan eksisting juga disiapkan sebagai langkah awal implementasi program tersebut.
"Masyarakat desil 1 (miskin ekstrem) dan desil 2 (miskin) sangat membutuhkan sekolah ini, kami sudah siapkan lahannya, datanya, dan siswa-siswinya", tegas Bupati.
Yusuf Rio menyampaikan target ambisius bahwa dalam lima tahun ke depan angka kemiskinan di Situbondo bisa ditekan hingga di bawah 9 persen.
"Di akhir masa jabatan saya nanti ingin meninggalkan warisan kebijakan yang tidak hanya memberi, tapi juga memberdayakan. Pengentasan kemiskinan itu ibarat pijat refleksi yang dipijat kakinya, tapi efeknya terasa ke seluruh tubuh", tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa dengan kolaborasi kuat antara pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan masyarakat dan elemen sosial, Situbondo bisa menjadi daerah yang lebih inklusif, mandiri, dan sejahtera.
Program Sekolah Rakyat pun disebut sebagai titik awal lahirnya harapan baru untuk masa depan Situbondo yang lebih baik.
- Penulis :
- Arian Mesa