Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kilau Emas Emperan Pasar Senen: Jual Perhiasan Rusak pun Tetap Laku

Oleh Gian Barani
SHARE   :

Kilau Emas Emperan Pasar Senen: Jual Perhiasan Rusak pun Tetap Laku
Foto: Pedagang emas kaki lima di Pasar Senen tetap jadi pilihan warga untuk jual perhiasan meski tanpa surat atau dalam kondisi rusak.

Pantau - Di tengah geliat kota Jakarta, lapak-lapak sederhana pedagang emas emperan di sekitar Pasar Senen tetap diminati warga sebagai tempat menjual perhiasan emas, termasuk yang rusak atau tanpa surat resmi.

Para pedagang membuka lapak menggunakan meja kecil dan etalase sederhana di sepanjang Jalan Pasar Senen, Jalan Senen Raya III, hingga persimpangan Jalan Senen Raya dan Jalan Kwini I.

Lapak-lapak ini dikenal karena fleksibilitasnya dalam menerima berbagai bentuk perhiasan, dari yang utuh hingga putus, dengan penilaian harga berdasarkan berat dan kadar emas.

Penaksiran Harga Fleksibel dan Transparan

Salah satu pedagang, Udin, menjelaskan bahwa kondisi fisik emas tidak terlalu berpengaruh.

"Yang penting berat dan kadar emasnya, bukan bentuknya," ujar Udin.

Harga ditaksir dengan mengacu pada harga pasar logam mulia per gram, biasanya merujuk pada harga buyback Antam atau Pegadaian yang saat ini berkisar Rp 1.800.000/gram untuk emas 99,99%.

Contohnya, emas kadar 25% (6 karat) ditawar sekitar Rp 450.000 per gram, sedangkan kadar 90% bisa mencapai Rp 1,5 juta per gram.

Untuk emas dengan kadar 93% ditawarkan Rp 1,6 juta, dan kadar 97% Rp 1,7 juta per gram.

Udin menekankan bahwa emas perhiasan biasanya tidak mencapai kemurnian 99,99%, meski terbuat dari emas 24 karat.

Proses jual beli di lapak ini juga sarat dengan tawar-menawar yang menjadi bagian dari keuntungan pedagang.

Menurut Udin, toko emas besar cenderung menolak perhiasan rusak seperti anting sebelah, sementara pedagang emperan justru menjadi alternatif yang menguntungkan bagi masyarakat.

Penulis :
Gian Barani