billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Bansos dan SPHP Bakal Disalurkan jika Harga Beras Melonjak

Oleh Gian Barani
SHARE   :

Bansos dan SPHP Bakal Disalurkan jika Harga Beras Melonjak
Foto: Stok beras nasional tertinggi dalam dua dekade disiapkan untuk intervensi harga jika terjadi lonjakan.

Pantau - Pemerintah menyiapkan langkah antisipatif berupa penyaluran bantuan sosial (bansos) dan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jika harga beras di pasar mengalami kenaikan signifikan dalam waktu dekat.

Cadangan beras pemerintah (CBP) saat ini mencapai 3,3 juta ton dan disebut sebagai yang tertinggi dalam 20 tahun terakhir.

Stok ini diperkirakan akan menembus angka 4 juta ton pada bulan depan.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menjelaskan bahwa fungsi utama CBP adalah sebagai alat intervensi untuk menstabilkan harga dan pasokan beras di pasar.

Jika harga beras naik, maka CBP akan disalurkan dalam bentuk SPHP.

SPHP dan Bansos, Instrumen Intervensi Harga

Arief menegaskan bahwa SPHP tidak akan dijalankan ketika harga beras stabil atau berada di bawah harga acuan.

Namun, saat grafik harga mulai naik, maka program ini akan segera diaktifkan.

Selain SPHP, bantuan pangan berupa beras juga akan disalurkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah sebagai bentuk perlindungan sosial.

Arief juga menyampaikan bahwa saat ini harga gabah kering panen (GKP) dan harga beras berada pada level stabil.

Harga GKP rata-rata berada pada angka Rp 6.500 per kilogram sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP), bahkan di beberapa wilayah bisa mencapai Rp 6.700 per kilogram.

Ia menambahkan bahwa kualitas stok beras yang tersimpan di gudang Perum Bulog tetap dijaga dengan baik.

Peningkatan produksi beras nasional juga masih berlangsung, sehingga penyerapan oleh Bulog akan terus ditingkatkan untuk menjaga ketersediaan stok.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebelumnya menyampaikan bahwa stok CBP saat ini telah mencapai 3.364.800 ton.

Ia memperkirakan akan ada tambahan 400 ribu ton dalam waktu delapan hari mendatang yang berasal dari produksi dalam negeri.

Total tambahan beras dari dalam negeri diprediksi mencapai antara 1,3 juta hingga 1,7 juta ton.

Dengan tren ini, stok CBP pada awal bulan depan ditargetkan berada di kisaran 3,7 juta ton dengan potensi menembus angka 4 juta ton.

Penulis :
Gian Barani