Pantau - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menjajaki peluang kerja sama pembiayaan antara Bank Dunia dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Hal ini dibahas dalam pertemuan Sri Mulyani dengan Chief Financial Officer World Bank Anshula Kant dan Treasurer World Bank Jorge Familiar.
Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas berbagai instrumen pembiayaan inovatif yang bisa mendorong peran sektor swasta dalam proyek-proyek strategis Indonesia.
"Potensi kerja sama pembiayaan antara Bank Dunia dengan BUMN dan Danantara juga menjadi salah satu topik pembahasan kami," ujar Sri Mulyani.
Ia menjelaskan bahwa skema pembiayaan yang dibicarakan difokuskan pada proyek-proyek pembangunan yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Beberapa sektor yang menjadi perhatian antara lain transportasi publik, pengelolaan sampah, dan manajemen air bersih.
Sri Mulyani menegaskan bahwa seluruh skema pembiayaan harus tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian dan mitigasi risiko.
Ia menyebut pertemuan ini sebagai momen strategis untuk memperkuat kerja sama Indonesia dan Bank Dunia di sektor pembiayaan pembangunan.
Danantara-Katar Siapkan Dana Bersama 4 Miliar Dolar AS
Sebelumnya, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara telah menjalin kerja sama strategis dengan Qatar Investment Authority (QIA) melalui pembentukan dana investasi bersama.
Dana tersebut mencapai nilai 4 miliar dolar AS, terdiri dari kontribusi masing-masing pihak sebesar 2 miliar dolar AS.
Dana ini akan digunakan untuk mendanai berbagai proyek pembangunan nasional, termasuk sektor hilirisasi, energi terbarukan, kesehatan, teknologi, serta sektor lain yang relevan.
CEO BPI Danantara Rosan Roeslani menyatakan kesiapan penuh lembaganya untuk merealisasikan investasi yang telah disepakati.
Ia juga menyambut baik kepercayaan pemerintah Qatar dalam kolaborasi ini, yang diyakini dapat memperkuat ekosistem investasi strategis di Indonesia.
- Penulis :
- Balian Godfrey
