
Pantau - Enam orang penyandang disabilitas berjuang masuk Universitas Lambung Mangkurat (ULM) melalui jalur Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025.
"Peserta penyandang disabilitas ini terdiri dari satu tunadaksa dan lima tunarungu," kata Wakil Rektor Bidang Akademik ULM, Iwan Aflanie, di Banjarmasin.
ULM telah menyiapkan pendamping bagi peserta penyandang disabilitas untuk membantu mereka sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Iwan Aflanie menyatakan bahwa diterimanya penyandang disabilitas untuk mengikuti seleksi menjadi wujud komitmen ULM sebagai kampus inklusif.
ULM Jadi Kampus Ramah Disabilitas dan Terbanyak Kedua Secara Nasional
ULM berkomitmen menjadi kampus yang ramah dan menerima semua orang tanpa memandang latar belakang, kemampuan, atau kebutuhan khusus.
"Kampus ini menciptakan lingkungan di mana setiap individu merasa dihargai, memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang, dan tidak mengalami diskriminasi," jelas Iwan Aflanie.
Saat ini, ULM tercatat sebagai perguruan tinggi negeri dengan jumlah mahasiswa berkebutuhan khusus terbanyak kedua secara nasional setelah Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Terdapat sekitar 40 mahasiswa penyandang disabilitas yang tersebar di berbagai program sarjana di ULM.
Sebanyak 10.129 orang mengikuti jalur SNBT 2025 di ULM melalui metode UTBK yang dijadwalkan berlangsung selama delapan hari, dari 23 April hingga 30 April.
Ada 69 program studi sarjana yang menjadi pilihan peserta, termasuk Program Studi Antropologi yang menjadi program baru.
Tahun ini, ULM menyediakan 3.550 kursi untuk mahasiswa baru jalur SNBT dari total 7.512 kursi mahasiswa baru yang tersedia.
- Penulis :
- Gian Barani