
Pantau - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, Halikinnor, menyatakan bahwa kegiatan Teknis Kelapa Sawit (TKS) dan field trip dapat membantu meningkatkan produktivitas kelapa sawit di wilayah tersebut, di tengah keterbatasan lahan perkebunan yang ada.
Kegiatan TKS dan Field Trip bertajuk "Kiat Sukses Meningkatkan Produktivitas Sawit" diselenggarakan oleh Media Perkebunan bekerja sama dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalimantan Tengah pada 28-30 April 2025.
Dalam kesempatan itu, Halikinnor menyoroti bahwa kebutuhan minyak nabati dunia terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan industri, dengan minyak sawit sebagai penyumbang utama dan sekitar 80 persen produksinya berasal dari Indonesia dan Malaysia.
Dengan adanya Program B40 yang meningkatkan konsumsi domestik, Indonesia dituntut untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas kelapa sawit nasional.
Halikinnor menambahkan bahwa produktivitas sawit rakyat saat ini berkisar 2,5-3 ton, sedangkan perusahaan mencapai 3,5-4 ton, dan ada potensi peningkatan hingga 7 ton dengan praktik yang tepat.
Fokus Peremajaan dan Solusi Tantangan Teknis
Upaya intensifikasi berkelanjutan dan ramah lingkungan menjadi prioritas dalam meningkatkan hasil sawit.
Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menjadi salah satu solusi utama, meskipun realisasinya masih terkendala persoalan legalitas lahan.
Percepatan PSR perlu melibatkan sinergi berbagai pihak untuk mengatasi tantangan seperti menurunnya kinerja serangga penyerbuk elaeidobius kamerunicus, serangan ganoderma, hama dan penyakit tanaman, serta memastikan penggunaan pupuk dan benih unggul yang legal.
Melalui pelatihan teknis, field trip, dan pameran, Halikinnor berharap dapat memperkuat pengetahuan dan kolaborasi demi membangun industri kelapa sawit yang lebih produktif, berkelanjutan, dan kompetitif.
- Penulis :
- Balian Godfrey